Mohon tunggu...
indra hermawan
indra hermawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyair Palsu

👬 PENYAIR PALSU✍, Silahkan berkunjung ke * My Blog https://indrapuisi.blogspot.ae/?m=1 My Youtube https://m.youtube.com/channel/UC3lE3SabSULuYh8JLxtGsRg

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nurani, Keindahan Alam Batin

3 Juli 2019   11:05 Diperbarui: 3 Juli 2019   11:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Raga hanya sebongkah daging tak bermakna
Jasad tanpa nyawa apa artinya
Ini tentang kisahku, jiwa petualang yang terudung malang
Sisiran waktu dan arogan diri membuat masa depan menjadi mati
Ketika iman dipertaruhkan ketika nasib terpupus kasih sayang
Jiwa itu berakhir mengembara dengan bebas
*
Bisik naluri menyeru tanyakan pada hati
Sadar akan
Sisa umur masih ada, pergantian hari masehi masih berjalan
Mengapa aku harus berhenti
Mengapa harus risih dengan gunjingan
Kan mulanya juga berawal dari cinta
*
Rasa dan getaran jiwa seperti ombak laut dan pantai yang tak mungkin terpisah
Walau riaknya memecah dan berlabuh didekade asmara
Semua terjadi tanpa sandiwara
*
Ketika semua jalan gelap dan mata remang memandang
Saat logika ragu akan sebuah keputusan
Dan semua orang yang ada memandang rendah
Nurani tetap berdiri menjadi penerang, menjadi asal dari sebuah ketulusan
Menjadi penilai hakiki akan kejujuran diri
Jadi lumbung kekuatan karena nurani paling dekat dengan tuhan
*
Saat semua jalan hidup berpegang pada nurani
Kehendak dan keinginan akan tersaring sendiri
Semuapun akan kembali pada kepasrahan sang ilahi
Akan menimbulkan kekuatan cinta dari seorang hamba kepada tuhanNya
Dan saat tuhan membalas cinta dari hambaNya
Maka percayalah tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini
Harapan dan kebahagiaan pasti datang karena Dia maha pengasih dan penyayang

https://indrapuisi.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun