Mohon tunggu...
Indra Hendrian Sahita
Indra Hendrian Sahita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menempuh pendidikan di STAIN Sorong & Pengurus Pondok Pesantren Nurul Yakin Sorong

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MINIM PERGERAKAN REMAJA ISLAM DI SALAWATI KABUPATEN SORONG

2 Desember 2012   23:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:17 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

MINIM PERGERAKAN REMAJA ISLAM DI SALAWATI KABUPATEN SORONG

Keadaan remaja Islam menjadi salah satu potret perkembangan Islam. Gambaran kedepan bagi Islam di suatu wilayah dapat dilihat dari kondisi remajanya. Sebagai sebuah pilar bangsa, remaja pula menjadi pilar agama. Jika kehidupan di masa remaja tidak ditanamkan nilai-nilai agama, maka hampir di pastikan kehidupan agama akan goyah bahkan hancur.

Fonomena ini sudah mulai nampak di wilayah kabupaten Sorong, yaitu khususnya di daerah Salawati. Sebelumnya, kehidupan remaja Islam sangatlah luar biasa di wilayah ini. Artinya bahwa, remaja Islam di Salawati kabupaten Sorong mempunyai semanat tinggi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat Islami. Di setiap hari-hari besar Islam selalu berbondong-bondong dalam melakukan kegiatan. Bahkan bukan hanya ketika ada momen-momen hari besar Islam, hari-hari biasapun mereka sering melakukan kegiatan remaja Islam atau remaja masjid.

Namun, semua itu semakin lama mengilang. Semangat dan kesadaran para remaja Islam untuk turut menyumbang dalam kegiatan-kegiatan Islami sangatlah sedikit, hanya sebagian kecil saja yang masih memiliki kesadaran akan situasi tersebut. Faktor perkembangan zaman menjadi salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap kondisi tersebut. Kegiatan-kegiatan yang bersifat Islami dianggap sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu tidak ada gunanya. Gengsi dalam mengikuti pengajian banyak timbul pada diri remaja. Tatkala diundang hadir dalam sebuah pengajian atau kegiatan lainnya sangatlah berat untuk hadir, namun jika ada sebuah acara konser meskipun jauh dan harus membayar, tidak ada sedikitpun keberatan dalam diri mereka untuk bisa melihat acara tersebut. Naudzubillah min dzalik.

Misalnya, dahulu sekolah-sekolah menengah baik tingkat pertama maupun atas (SMP dan SMA/sederajat) yang berada Salawati, selalu mengadakan kegiiatan pengajian rutin setiap minggu. Namun beberapa tahun terakhir kegiatan tersebut tidak lagi diadakan. Ini pula menunjukkan bahwa, mereka tidak mementingkan kegiatan seperti itu. Lebih baik berlibur di suatu tempat yang indah dan berhura-hura ketimbang harus duduk diam mendengarkan ceramah ustad yang membuat mengantuk.

Selain itu, kini masjid-masjid mayoritas di isi oleh orang tua, meskipun ada anak muda, mereka jarang untuk mengejar posisi di shaf terdepan dalam shalat. Istilah fastabiqul khairatsudah tidak tertanam lagi bagi para remaja, khususnya di wilayah kabupaten sorong ini. Yang mereka lebih prioritaskan adalah berlomba-lomba dalam mencari kenikmatan, apapun bentuk dan resikonya.

Wilayah salawati ini dahulu sangatlah sepi karena minimnya penduduk, namun dengan semangat para remaja Islam pada saat itu, desa-desa yang pada hakikatnya sepi terlihat ramai. Akhlak para pemuda masih terjaga, berbeda dengan kondisi saat ini, meskipun masih kehidupan perkampungan, namun pergaulan bebas yang berlatar belakang karena perkembangan teknologi turut menjadi keprihatinan bagi semua kalangan. Moral remaja semakin terkikis, harapan masyarakat kian pupus saat melihat para pemuda sudah semakin kurang kesadaran akan nilai-nilai agama.

Untuk itu, bagi para pemuda yang masih memiliki kesadaran penuh terhadap kehidupan agama kita, yaitu Islam, marilah kita bahu- membahu untuk terus hadir pada kehidupan mereka, dan terus memberikan kontribusi yang positif dalam membawa mereka pada kehidupan yang lebih baik sehingga Islam pun akan semakin eksis. Allahu Akbar....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun