Mohon tunggu...
Indra Rahayu
Indra Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Hobi nonton kdrama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pornografi terhadap Psikologis Anak

8 Oktober 2023   20:18 Diperbarui: 8 Oktober 2023   20:19 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seluruh anak di negara kita ini merupakan generasi yang akan menentukan masa depan bangsa kita yaitu Indonesia. Oleh karena itu, anak harus mendapatkan perhatian khusus tidak hanya dari orang tua dan guru, namun dari seluruh masyarakat yang ada di indonesia. Menurut kalian apa yang paling harus dijaga dari seorang anak? Saat ini seiring dengan berkembangnya jaman banyak sekali teknologi-teknologi yang sangat canggih misalnya internet. Internet memang memiliki banyak sekali dampak positif, namun tidak dipungkiri dampak negatifnya juga sangat tinggi saat ini. Bahkan beberapa orang tua berpendapat teknologi sangat berbahaya bagi perkembangan otak anak. Apa yang masuk ke otak bisa mempengaruhi psikologi seorang anak baik secara emosional, cara berpikir, maupun tingkah laku. 

Otak merupakan bagian yang paling istimewa dalam tubuh manusia. Didalam otak terdapat PVC (Pre Frontal Cortex). PVC hanya terdapat pada otak manusia, hal inilah yang membedakan manusia dengan hewan. PVC memiliki fungsi yang begitu banyak yaitu dalam menjaga konsentrasi, membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengendalikan diri, menunda kepuasan, berfikir kritis dan merencanakan masa depan. PVC inilah yang membentuk kepribadian dan perilaku sosial. Dengan segudang fungsi yang sangat penting, kita harus menjaganya karena PVC ini mudah mengalami kerusakan. Jika PVC rusak maka kepribadian orang bisa berubah.

Salah satu hal yang menyebabkan rusaknya PVC adalah Pornografi. Jika seorang anak tidak sengaja menonton pornografi di internet, reaksi pertama yang diberikan yaitu ia merasa jijik karena aktifnya Sistem Limbik. Kemudian Sistem Limbik akan mengaktifkan zat kimia otak yaitu Dopamin. Dopamin memberikan rasa senang, penasaran dan kecanduan. Otak akan mengingat hal yang membuat kita senang.

Ketika anak merasa bosan maka otak akan mendorongnya untuk melihat pornografi. Ketika anak mulai mencari dan menonton lagi di internet, bahkan sudah kecanduan dan menjadi tidak terkontrol karena dopamin mengalir secara berlebihan dan membanjiri PVC. PVC menjadi tidak aktif karena terendam Dopamin, semakin sering PVC terendam maka PVC akan semakin mengerut dan fungsinya terganggu. Sistem Limbik akan semakin berkembang besar karena terus mengaktifan Dopamin. Anak menjadi tidak takut terhadap dampak Pornografi yang sangat berbahaya. Jika tidak segera ditangani anak akan menjadi pelanggan Pornografi seumur hidup dan mengalami kerusakan otak dibagian PVC. 

Dampak psikologisnya yaitu anak akan kehilangan konsentrasi, penurunan kemampuan menimbang benar dan salah, emosi yang tidak stabil, penurunan kecerdasan serta berkurangnya kemampuan mengambil keputusan. Lama-lama jika dibiarkan kemungkinan anak akan melakukan Masturbasi, Oral Seks, hubugan seksual suka sama suka, mudah berganti pasangan seksual, pernikahan dianggap tidak penting, pasangan hanya dianggap sebagai pemuas nafsu, merendahkan kehormatan lawan jenis, selera hubungan seksual tidak sehat dan seenaknya kasar bahkan sampai memperkosa.

Terbukti pornografi pada anak lebih merusak karena PVC belum matang sempurna, namun karena belum matang sempurna inilah Pornografi pada anak masih bisa diatasi asalkan ada usaha dan sabar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun