Malam ini pukul 19.30 di jalan Arteri pondok indah tepat di pertigaan gandaria, saya bertemu dengan rombongan Suporter Persija dengan mengendarai tiga buah bus Metro mini, melihat dari rutenya sepertinya mereka akan menyaksikan pertandingan Persija melawan PSPS di stadion Lebak bulus . Hal yang sangat mengganggu adalah penumpang  yang berada didalam maupun di "luar" bus (lihat foto) sambil meneriakkan yel mereka juga meneriaki pengendara lain supaya menyingkir dan terkadang melemparkan sesuatu dari atap kendaraan. Parahnya tanpa menghiraukan keselamatan penumpangnya salah satu supir bus, secara tiba tiba menancap gas kendaraannya nya di jalur Bus way dimana ruas jalan didepannya agak lengang , wal hasil salah satu penumpang yang saat itu bergelantungan di dekat pintu kehilangan keseimbangannya dan terlempar ke arah sisi kiri jalan. Untungnya Si penumpang sendiri, bagaikan seorang ahli silat  berhasil mendarat dengan kedua kakinya dan tidak sampai terjatuh. Angkat topi juga untuk pengendara mobil yang  bisa dengan sigap mendadak menghentikan kendaraannya sehingga tidak sampai menabrak penumpang yang masih belia tersebut. Sebagian orang yang berada disana mungkin malah "mensyukuri" melihat kejadian ini "biar kapok katanya" . Namun bagi saya inti permasalahannya bukan itu. Kejadian ini adalah sebuah potret kebobrokan budaya berkendara di negara kita. Mengapa penegak hukum memberlakukan pengecualian untuk suatu hal yang benar-benar membahayakan, tidak saja penumpang bus melainkan pengendara lain. Apakah apabila hal ini berkaitan dengan jumlah masa yang sedikit banyak kemudian Polisi menjadi "takut"? atau timbul pemikiran "pembiaran" agar mereka belajar setelah ada korban nyawa? Mengapa tidak ada tindakan yang tegas bagi supir atau pemilik bus yang membiarkan kendaraannya dipakai untuk hal jelas-jelas melanggar seperti ini? Wahai supir bus , suporter, polisi sadarlah! (Please............) Salam. Indraputra , kompasianer yang sedang dalamperjalanan pulang ke Bintaro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H