Mohon tunggu...
Indra Malela
Indra Malela Mohon Tunggu... -

Pegawai Swasta tinggal di Cikarang, Hobi membaca; menulis untuk iseng saja.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Musim Sekolah (1): Sekolah Anak Buat Apa sih ?

25 Mei 2011   02:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:16 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering



Mei Juni. Bulan yang sibuk. Sementara yang baru kawin lagi asyik berbulan madu.Kita yang sudah berkembang biak, disibukkan dengan berbagai persoalan anak. Urusan sekolah atau masalah pendidikan anak, utamanya. Barusan selesai UAN. Sebentar lagisemesteran. Kemudian urusan kenaikan anak naik kelas. Belum lagi kalau yang ganti atau nyari sekolahan.Untuk urusah anak sekolah, orang tua harus ikut bersusah payah. Tapi urusan anak adalah penting. Hanya soal kepala jadi pening tak pernah diambil pusing. Yang penting anak sekolah. Biar nanti sukses. Toh,kesuksesan anak adalah kebahagiaan orang tuanya juga.

Walau kita tahu, sekolah tak menjamin kesuksesan. Banyak orang gagal sekolahnya, tapi justru sukses dalam hidupnya. Kita tahu siapa Bill Gates itu.Juragan beras di kampung saya, SD pun tak tamat. Tapi jadi konglomerat juga. Juragan kelas desa di kampung saya. Sementara saya lulusan sekolah luar negeri pun, pulang kampung hanya jadi seorang Joni (jongos nipon). Lagian apa sih kesuksesan itu. Toh bukan hanya kekayaan parameternya. Paham ini sedikitnyanya bisa menghibur diri untuk seorang lulusan luar negeri yang hanya jadi Joni.

Tapi kita orang tua tak mau berjudi dengan nasib anak-anak kita nanti. Dengan menitipkan pendidikan anak-anak kita pada angin, dan bukan pada bangku sekolah: seperti sedang bermain dadu dengan masa depan anak kita itu. Yang gagal sekolah bukan hanya jadi konglomerat. Yang gagal sekolah bisa juga jadi melarat.Tidak lulus SD bukan hanya bisa jadi juragan beras. Yang hidupnya susah--mendapatkan beras saja susah—ada juga yang tidak punya ijazah SD.Jadi kaya atau miskin, sekolah atau tidak sekolah sama-sama mungkin. Jadi kaya atau jadi miskin adalah persoalan lain. Tak ada hubungannya dengan urusan sekolah. Tak ada sangkut pautnya dengan ijasah. Percayalah!

Jadi untuk apa sekolah? Itu tergantung masing-masing individu. Tapi bagi saya, sekolah minimal bisa jadi sarana untuk belajar dan bermain. Lagian kalau tidak sekolah, di mana lagi anak-anak kita bisa belajar dan bermain. Di rumah terus, kasihan. Bosan.  Saya belum menemukan alternatif lain. (25 Mei 2011, Indra Malela)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun