Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rumah Cerita Online, Media Pengembangan Emotional and Spiritual Quotient pada Anak

20 Desember 2014   07:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:54 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggagas Rumah Cerita Online adalah hal yang pertama terlintas dipikiran jika saya mendapat paket internet unlimited dari Indosat. Ide ini muncul berdasarkan pengalaman saya bersama 4 orang teman lainnya yang berinisiatif membuat gerakan bercerita yang ditujukan kepada anak-anak yang tinggal di daerah lokalisasi. Saat itu kami mengangkat tema cerita Cinta Bahasa Indonesia karena kami menyadari telah terdegradasinya penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar khususnya pada anak-anak dan remaja.

[caption id="attachment_384170" align="aligncenter" width="300" caption="Boneka Karakter yang saya Buat (Dok. Pribadi)"][/caption]

Mengingat tingginya antusias anak saat mendengar dongeng kami saat itu sempat terlintas di benak kami untuk mengembangkan cara bercerita ini agar dapat dinikmati oleh anak-anak di seluruh Indonesia. Oleh karena itu kami memiliki misi untuk memperkuat Emotional dan Spiritual Quotient (ESQ) melalui media cerita karena dengan akar ESQ yang kuat pada anak, kami percaya bahwa mereka (anak-anak Indonesia) dapat menjadi generasi yang kuat dalam sosial serta berakhlak mulia. Bagaimana bentuk Rumah Cerita Online?

Tahap pertama, saya akan mengajak teman-teman yang memiliki kepedulian sama untuk membuat website Rumah Cerita Online. Setelah itu kami membuat boneka karakter yang sesuai serta mulai membangun cerita yang mendukung ESQ. Boneka karakter pernah saya buat saat membaca cerita untuk anak di lokalisasi. Ternyata media ini memudahkan mereka untuk memahami cerita serta menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan hanya mendengar cerita.

Tahap kedua, setelah boneka karakter dan alur cerita telah dibuat selanjutkan kami akan bercerita tentang permasalahan yang sering terjadi dan akan direkam melalui video recorder. Video cerita ini hanya akan berdurasi maksimal 3-5 menit/alur cerita. Meskipun durasi video cerita terkesan singkat namun tujuan kami agar pendengar dapat langsung memahami dan meresapi makna cerita yang kami tampilkan. Kumpulan video ini akan kami upload di website Rumah Cerita Online. Video cerita akan diupdate minimal 2 kali seminggu (hari Rabu dan Minggu) dengan 5 video setiap pengupdate-an.

Tahap ketiga, kami akan mempromosikan Rumah Cerita Online melalui media sosial seperti facebook, twitter, path,bbm, Line,  youtube, dan media sosial lainnya. Tidak hanya itu, kami juga akan mengajak masyarakat yang ingin berkontribusi menjadi pencerita dengan mengirimkan cerita ataupun video untuk ditampilkan di Rumah Dongeng Online. Dengan cara ini, masyarakat ikut andil dalam menumbuhkan akar ESQ yang kuat pada anak di seluruh tanah air.

Ini satu cerita yang saya buat untuk ditampilkan di Rumah Cerita Online.

(Prolog) Hi, anak cerdas Indonesia. Hari ini kakak akan bercerita tentang "Kebersamaan tanpa Perbedaan"

Suatu hari di tengah pelajaran sekolah, terjadi perbincangan yang serius diantara Rina, Susi, Andi, dan Dika.

Andi : Aku ga mau satu kelompok belajar dengan Susi.

Dika : Aku juga. Susi kan ranking terakhir di kelas. Lebih baik kita kelompokkan dengan yang ranking satu atau dua saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun