Pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah maka secara pasti posisi Bali sebagai salah satu lokasi pertandingan juga dipastikan batal. Berdasarkan informasi yang saya dapat ada 6 lokasi yang ditunjuk sebagai daerah penyelenggara mengingat ketersediaan fasilitas Gelanggang Olahraga (GOR) yaitu:
- Stadion Jakabaring (Palembang)
- Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta)
- Stadion Si Jalak Harupat (Bandung)
- Stadion Manahan (Solo)
- Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya)
- Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali)
Polemik muncul ketika I Wayan Koster selaku Gubernur Bali menyatakan keberatan atas kehadiran Timnas Israel jika bertanding di Bali. Protes ini pun diliput banyak media massa yang dianggap ikut mempengaruhi putusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah.Â
Saya tertarik berdiskusi dengan beberapa teman. Kebetulan saya lagi menempuh S2 di salah kampus negeri di Bali terkait pandangan mereka terhadap polemik ini. Bagi saya pandangan teman-teman saya yang notabane-nya dari beragam latar pendidikan, usia dan pengalaman akan menarik untuk diketahui.Â
Tia, teman kelas yang merupakan orang asli Bali dan juga berprofesi sebagai PNS mengatakan hal unik.Â
"Selagi pencoretan Indonesia tidak mempengaruhi Tukin (Tunjangan Kinerja), uang makan dan THR. Masa bodoh lah"
Saya ketawa mendengar jawabannya. Ternyata komentar Tia seakan mewakili masyarakat yang cuek, tidak mau ribet atau bahkan bukan pecinta bola. Saya memaklumi bahwa hidup pribadi aja sudah penuh masalah jadi tidak perlu ditambah masalah lagi.Â
Aldi, teman kelas yang juga seorang wirausahawan memberikan pandangan khusus. Ia merasa kecewa karena batalnya piala dunia U20 di Indonesia akan membuat banyak kerugian baik secara material dan immaterial.Â
Saya paham tentang cara pandangnya. Saya pun melihat selama 3 tahun ini pemerintah sudah gencar menyiapkan banyak hal mulai proses negosiasi, promosi, renovasi infrastruktur, akomodasi hingga pelatihan untuk Timnas U20.Â
Merujuk pada situs Kompas.com, untuk renovasi stadion saja sudah mencapai 400 miliar rupiah. Ini belum termasuk biaya promosi, persiapan, pelatihan hingga akomodasi yang sudah dibayarkan. Bahkan ada anggapan bahwa jika Piala Dunia U20 dibatalkan maka kerugian bisa mencapai angka triliunan rupiah.Â