Hari ini umat Kristiani merayakan Minggu Palma yang diperingati untuk mengenang proses perarakan Yesus masuk ke Yerusalem. Minggu Palma pun dianggap sebagai pembuka dalam pekan suci bagi umat kristiani.Â
Sejak beberapa hari lalu WAG lingkungan Paroki menyebarkan informasi terkait jadwal misa, petugas dan apa saja yang perlu dipersiapkan termasuk daun palma.Â
Kebetulan saya tidak memiliki tanaman Palma dan juga tidak sempat mencari, tapi berdasarkan pengalaman panitia gereja pasti menyiapkan daun palma untuk umat seperti saya. Hehe
Sabtu malam saya sudah meniatkan diri untuk datang misa di Minggu Palma. Berbekal jadwal misa di WAG, ternyata ada 2 jadwal misa yaitu jam 6.30 pagi dan 09.30 pagi. Karena hobi begadang pasti saya memilih misa kedua.Â
"Roh memang penurut tetapi daging lemah", sebuah firman yang memang benar adanya. Hari ini saya sudah bangun sejak jam 7 pagi. Bukannya segera bersiap untuk mandi, saya memilih bersantai dulu. Masih menyibukkan diri membuka sosial media dan juga sempat membaca beberapa artikel di Kompasiana. Hehe
Barulah sadar jam hampir menunjukan jam 9 pagi. Barulah panik, tapi santai karena cowok itu luar biasa jika dalam kondisi ini. Hanya perlu mandi, menggunakan parfum, minyak rambut dan sudah siap hanya dalam kurun 20 menit. Tepat 09.15 saya menuju ke gereja yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah.Â
Sampai di gereja sudah terlihat parkir kendaraan sudah penuh. Banyak kendaraan yang akhirnya dipakir diluar gereja. Terlihat petugas parkir dan keamanan sibuk mengarahkan umat untuk memarkirkan di lokasi yang disediakan.Â
Melewati gerbang, saya kemudian mengambil daun palma di meja yang disediakan panitia dekat pintu masuk. Ah, sudah ku duga di perayaan hari besar ini umat yang datang pasti sangat banyak. Sudah menyiapkan hati ketika petugas mengarahkan saya duduk di gedung aula bukan dalam gereja utama. Duduk bersama umat yang juga tidak kebagian tempat dalam gereja utama.
Melihat petugas dari lingkungan yang bertugas begitu sibuk. Ada yang mengarahkan umat yang baru datang ke kursi yang masih kosong, ada yang menata peralatan misa, membagikan daun palma ataupun petugas Koor dengan seragam yang khas.Â