Selama 1 tahun terakhir semenjak dibukanya pariwisata Bali paska pandemi memang menciptakan banyak cerita. Di satu sisi meningkatnya pariwisata di Bali membuat perekonomian perlahan mulai membaik.Â
Terlihat lokasi-lokasi yang dulu lumpuh seperti Kuta, Ubud dan Nusa Dua kini mulai dipadati wisatawan. Hotel, Restoran dan Cafe (Horeca) yang sempat tutup kini sudah dibuka dan melayani konsumen. Karyawan yang dulu dirumahkan saat pandemi kini sudah mulai bekerja kembali.Â
Terlepas hal tersebut ternyata kehadiran wisatawan asing juga menimbulkan masalah baru. Ada saja pemberitaan oknum wisatawan asing yang tingkah lakunya bikin geram dan geleng-geleng masyarakat Bali.Â
Masih ingatkan kasus bule wanita yang berpose bugil di pohon keramat di Bali, bule pria asal Kanada yang beraksi telanjang di Gunung Batur.
Tidak hanya itu ada juga bule yang memaki pemilik kos karena menolak membayar kos yang sudah menunggak beberapa bulan. Bahkan baru-baru ini ada puluhan Bule yang melanggar lalu lintas dan beraktivitas saat hari raya Nyepi.Â
Bali Mulai Berbenah Diri Menangani Wisatawan Asing Nakal
Saat ini baik aparat penegak hukum, pemerintah daerah hingga kelompok masyarakat di Bali mulai bekerja sama menertibkan oknum wisatawan nakal.Â
Satu bulan ini sering terjadi razia kendaraan bermotor di titik-titik wisata di Bali. Salah satunya memastikan wisatawan asing tidak melakukan pelanggaran lalu lintas. Umumnya pelanggaran yang dilakukan seperti menerobos lampu merah, tidak menggunakan helm, tidak dilengkapi surat-surat berkendaraan atau mengganti plat nomor polisi kendaraan.Â
Sejak awal Maret 2023, Polda Bali telah menertibkan lebih dari 170 wisatawan asing yang melanggar lalu lintas. Ironisnya pelanggar banyak yang berasal dari negara maju seperti Rusia, Australia, Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat.Â