Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ogoh-Ogoh, Karya Seni dan Daya Tarik Wisata di Bali

22 Maret 2023   15:45 Diperbarui: 23 Maret 2023   07:58 1666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua hari lalu saya menyempatkan keliling Denpasar. Ternyata di jalan masih banyak warga berkumpul bahkan sempat ada titik kemacetan. 

Ternyata oh ternyata warga berkumpul untuk menampilkan karya Ogoh-Ogoh di sekitar balai desa atau depan jalan. Ini karena tepat sehari sebelum Nyepi akan ada pawai Ogoh-Ogoh yang diarak keliling desa.

Ini sesuai tradisi dalam masyarakat Hindu di mana pengarakan ogoh-ogoh dilakukan H-1 Nyepi yang dikenal dengan pengerupukan. 

Pengarakan Ogoh-Ogoh pun dilakukan saat matahari tenggelam karena Ogoh-Ogoh menjadi representasi Bhuta Kala. 

Saya semasa kecil suka ikut prosesi pengarakan. Sore saat pengerupukan, Ogoh-Ogoh dari berbagai banjar/desa akan dikumpulkan di titik tertentu. Biasanya jalan desa atau lapangan desa. 

Setelah matahari tenggelam, pemuda yang mendapatkan peran dalam pengarakan akan menggunakan pakaian hitam dengan kain kamen. Tidak jarang pemuda ini membuat pakaian atau kaos khusus sebagai identitas kelompok atau asal desa. 

Warga akan memenuhi sepanjang jalan untuk melihat Ogoh-Ogoh. Jika memiliki fisik prima dan kuat berjalan kaki maka tidak ada salahnya ikut keliling desa memeriahkan pawai Ogoh-Ogoh. Dulu saat kecil saya suka ikut jalan kaki yang jika dihitung bisa 4 kilometer, tetapi karena beramai-ramai jadi tidak terasa. 

Ogoh-Ogoh Sebagai Karya Seni Spektakuler

Ogoh-Ogoh telah menjadi bagian dalam perayaan Nyepi bagi masyarakat Hindu khususnya di Bali. Meskipun sempat ada larangan pawai selama masa pandemi, tradisi ini tidak hilang. 

Ogoh-Ogoh juga menjadi ajang kreativitas dan seni masyarakat. Tidak heran ada persaingan tersendiri untuk bisa menampilkan Ogoh-Ogoh yang unik, besar, rumit dan memiliki nilai berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun