"Siapa yang mau ikut ke warung depan", ajak saya kepada keponakan.Â
"Kesana aja", keponakan menunjuk minimarket terdekat di rumah.Â
Sudah tertebak, anak atau pun kita kini tengah menyukai berbelanja di minimarket yang menyediakan barang lengkap dan suasana nyaman karena Ber-AC.
Bahkan kini toko berkonsep modern market sudah menjamur hingga ke desa-desa. Saya pernah menjelajah suatu tempat agak terpencil di daerah Jawa Timur. Begitu kaget ternyata ada minimarket berlogo Lebah dan semut berdiri di daerah sana.Â
Padahal menurut saya daerah tersebut jauh dari kota. Namun melihat telah tersedia minimarket maka potensi pasar sangat besar.Â
Sayang menjamurnya modern market/minimarket justru menjadi ancaman tersendiri bagi pemilik warung kelontong. Terbukti sejak banyak tersedia modern market/minimarket, masyarakat lebih suka berbelanja disini dibandingkan ke warung.Â
Padahal dari sisi harga kadang harga di warung lebih murah dan tanpa ada biaya parkir kendaraan yang kerap menambah biaya namun belanja di modern market tetap jadi primadona.Â
Belajar pada kondisi ini saya melihat ada beragam tantangan yang harus dibenahi bagi pemilik warung agar bisa bertahan diantara gempuran modern market disekitarnya.Â
Tantangan 1 : Standar Pelayanan Penjaga Warung
Saya jujur pernah merasa kesal jika berbelanja ke warung khususnya dari sisi pelayanan. Ini yang membuat sempat ragu belanja di warung.Â