Bencana gempa yang melanda Turki beberapa hari lalu menyimpan duka mendalam. Mengutip dari sebuah portal berita, gempa Turki berkekuatan 7,8 SR dimana guncangan menyebabkan patahan hingga 100 km yang menyebabkan kerusakan parah dan mampu merubuhkan gedung.Â
Berdasarkan update informasi terbaru, korban meninggal mencapai 21.000 jiwa. Bahkan yang membuat hati sedih, banyak korban jiwa merupakan anak-anak dan wisatawan asing yang tengah berlibur ke Turki (Sumber klik disini).Â
Saya yang melihat cuplikan video gempa Turki sudah membuat takut dan merinding. Terlihat kepanikan warga apalagi menyaksikan detik-detik bangunan tinggi rubuh hingga menjadi puing-puing. Saya membayangkan gempa yang kuat ini akan menimbulkan banyak kerugian materiil dan immateriil.
Saya saja dulu pernah merasakan gempa yang terjadi di Lombok dan Bali tahun 2018 dimana nyaris merasakan gempa setiap hari selama 1 bulan. Ada rasa ketakutan untuk tidur atau berdiam diri di dalam bangunan.
Indonesia menjadi negara yang rentan terjadi bencana alam seperti gempa, gunung meletus, hujan badai, banjir dan sebagainya. Bahkan tiap tahun ada saja pemberitaan terkait bencana yang melanda tanah air kita ini.Â
Sayangnya hanya segelintir saja yang peduli, paham dan melaksanakan mitigasi bencana. Padahal mitigasi bencana sangat penting diketahui dan dipahami oleh masyarakat kita.Â
Mengutip UU 24 Tahun 2007, mitigasi diartikan sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Berdasarkan definisi tersebut sebenarnya jika kita paham terhadap upaya mitigasi bisa jadi akan menekan korban atau kecurigaan yang ditimbulkan oleh suatu bencana. Inilah mengapa mitigasi penting. Apa saja yang perlu kita pahami.Â
# Lakukan Simulasi Mitigasi Bencana Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Di Jepang kita sering melihat ada kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa dan kebakaran.Â