Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Kapal yang Memilih Karam

26 Januari 2023   22:59 Diperbarui: 15 Juli 2023   21:21 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Yang Tengah Berlayar | Sumber Grid.id

Akulah kapal yang berlabuh di dermaga, mengantarkan jiwa-jiwa yang rindu meski ada isak tangis dari setiap lambaian tangan seakan enggan berpisah

Selamat jalan, kini saatnya aku berlayar. Menjumpai Avisa luas di seberang sana. Bercanda dengan gelombang, menari bersama pari manta. Bercerita tentang riak-riak yang kadang menyambut, kadang menantang. 

Sahabat, perjalananku tidaklah mudah. Badai telah mengoyakkan tubuhku, ombak pasang menghantam haluan. Akulah kapal yang kini berjuang di samudera. 

Perlahan badai kian pekat, ombak kian menyerang. Anjungan terasa goyah

Sepertinya aku kapal yang kehilangan arah. Pasrah pada gelombang, menuntun tak terkendali. 

Beribu cara telah ku coba menenangkan sang badai, aku ragu, aku dilema. 

Maaf sahabat, aku kapal yang memilih karam. Bukan karena menyerah namun waktu ku telah usai menyapa mentari di ufuk timur. 

#Puisi_HIM

Denpasar, 26 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun