Apakah kamu termasuk karyawan yang loyal? Pertanyaan yang kerap dilontarkan saat sesi interview atau sekedar menanyakan loyalitas karyawan bagi perusahaan.Â
Ada yang pernah curhat, saya sangat loyal. Terlalu loyalnya saat bos suruh lembur atau kerja saat hari libur saya seakan tidak menolak.Â
Mengutip dari KBBI, Loyalitas dianggap sebagai kepatuhan; kesetiaan. Namun definisi lebih detail saya dapat dari salah satu situs lembaga pemerintah dimana menyatakan loyalitas sebagai kesetiaan, pengabdian dan kepercayaan yang diberikan atau ditunjukan kepada seseorang atau lembaga yang didalamnya terdapat rasa tanggung jawab untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik (Sumber Klik Disini).Â
Secara tidak langsung saya menilai bahwa loyalitas itu sikap yang berat dan bernilai. Ini karena ada unsur kesetiaan, kepatuhan dan rasa tanggung jawab.Â
Ironisnya loyalitas karyawan kerap disalahgunakan oleh perusahaan atau seseorang. Hal yang kerap dikeluh-kesahkan oleh karyawan ataupun teman di sekitar saya.Â
Ada kisah seorang karyawan harus dilarikan ke rumah sakit. Ini karena dirinya mengalami Tipes karena bekerja melebihi jam kerja. Bahkan disaat libur ia tetap diminta masuk oleh atasan.
Saya sedikit berbagi pengalaman bagaimana harus bersikap agar loyalitas kita tidak dimanfaatkan oleh atasan.Â
1. Situasi yang Urgent dan Jarang Terjadi
Ada kondisi dimana ada momen urgensi yang harus kita lakukan untuk perusahaan misalkan persiapan audit atau sertifikasi. Kegiatan ini kadang mengharuskan karyawan terlibat menyelesaikan persiapan bahkan melebihi jam kerja.