Inilah kisah sang tusuk sate yang mungkin kau abaikan
Berdiri tegak merumpun di atas pertiwi
Terkoyak habis, terkuliti hingga menipis
Sakitkah?
Mungkin sakitku tak kan bisa kau rasakan
Jeritku, tak kan mampu dirimu dengar
Percuma..
Lebih baik diam menerima takdirku
Arang-arang itu mengganggu
Mereka terlihat bengis, membara
Menggodaku, "Siapkah dirimu sekarang?"
Pasrah..
Dulu aku tegar kini entah kemana rasa beraniku itu
Terkikis dan menghilang
Apakah salahku?
Salahku hidup dalam ketidakberdayaan
Menerima takdir, takdir yang tak ku hendaki
Aku muak dengan lemak-lemak meleleh di badanku
Terbakar api, menghitamkan tubuh ini
Inilah aku sang lidi kotor, kelam, dan menjijikkan
Yang sengaja dirimu patahkan dan buang diantara sampah-sampah
#Puisi_HIM
Denpasar, 07 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H