Sinar mentari menembus kamar
Melalui celah-celah kecil tirai bambu yang kini usang termakan usia
Hadirnya tak sendiri
Suara nyaring terdengar mengalun menemani bilah sinar
Ku menikmati suara itu
Berirama bak melodi suling yang tertiup sang bayu
Perlahan ku dengar kicau lain datang menyambut
Menimpali dari sangkar sebelah
Berbicara dalam bahasa yang tak ku mengerti
Kuping hanya mampu mendengar mengantarkan pesan ke sanubari
Dua tiga kicau kini muncul silih berganti
Sahut menyahut memekakkan telinga
Ada sesuatu yang tak biasa
Mungkinkah mereka membicarakanku?
Membicarakan kebodohanku,
Menceritakan kemalanganku,
Atau menertawakan ketidakberdayaanku,
Melalui bahasa yang tidak ku pahami
Ruang hati mulai terusik
Suara nyaring itu telah menghilang
Terganti ruang bicara yang seakan sengaja tercipta
Pada sangkar sebelah..
Mereka jahat, hanya itu yang ku tahu
#Puisi_HIM
Denpasar, 04 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H