Meskipun di Singapura sudah membebaskan penggunaan masker di area wisata dan publik seperti mall, restoran, hotel dan lainnya. Namun kita harus tetap membawa masker. Ini karena untuk penggunaan transportasi umum seperti Bus dan MRT masih diwajibkan menggunakan masker.Â
Saya sempat ditegur oleh petugas karena lupa menggunakan masker di area stasiun MRT. Ini karena sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 dan variannya. Mengingat banyak warga lokal yang merupakan warga usia sepuh. Untuk keamanan diri juga sebaiknya membawa hand sanitizer agar membunuh kuman, bakteri atau virus di tangan saat kita menyentuh benda di sekitar.Â
Payung atau jas hujan juga perlu dipersiapkan mengingat Singapura pun sudah memasuki musim penghujan. Saya beruntung membawa payung kecil karena pada hari kedua, Singapura diguyur hujan merata bahkan sejak pagi hari.Â
Tentu kita tidak ingin melewatkan waktu berharga karena terjebak hujan. Oleh karena itu persiapkan payung atau jas hujan yang nyaman agar kita bisa mobilitas di saat kondisi tengah hujan.Â
Charger kaki 3 pun perlu dipersiapkan karena sistem listrik di Singapura berbeda dengan Indonesia. Jika di Indonesia banyak alat listrik menggunakan kaki 2 maka di Singapura mengadopsi negara Eropa yang menggunakan kaki 3. Jangan sampai lupa membawa barang ini membuat gadget kita kehabisan baterai.Â
4. Bawa Makanan Tambahan dan Botol Minuman
Saya sangat menyarankan membawa makanan tambahan seperti mie instan, Pop Mie ukuran mini, abon, dendeng, makanan kering, dan makanan lain yang dirasa masih aman untuk dikonsumsi selama wisata.Â
Kadang pelancong asing merasa susah beradaptasi dengan makanan lokal. Bahkan bagi pelancong muslim, tantangan khusus adalah mencari menu makanan halal. Meskipun ada beberapa area banyak tersedia penjual kuliner halal seperti di sekitar Haji Lane, Bugis Street atau di Mall.Â
Tidak hanya sudah rahasia umum jika harga barang di Singapore tergolong mahal. Membawa makanan tambahan bisa jadi pilihan alternatif bagi wisatawan yang ingin berkunjung.Â
Saya teringat kata teman, pantang mengkonversi harga makanan dalam uang rupiah. Bisa-bisa kita batal niat beli makanan karena harga masakan padang di Indonesia sekitar 20 ribu namun di Singapura bisa seharga 100 ribu jika dikonversi ke rupiah.Â