Bali kerapkali menjadi tuan rumah ajang kegiatan yang mengundang atau melibatkan banyak orang. Acara seperti pertandingan olahraga, DJ Party, Konser ataupun keagamaan yang melibatkan bisa ratusan bahkan ribuan orang dalam satu tempat.Â
Dua bulan lalu saya sempat mendatangi 2 acara DJ party yang diadakan di beach club dan sebuah hotel di Bali. Sebenarnya saya kurang suka datang ke acara keramaian namun kebetulan perusahaan menjadi pihak sponsor sehingga diberikan beberapa tiket gratis.Â
Lumayan karena tiket yang diberikan kelas VVIP dan setidaknya mencoba sensasi mendengarkan musik hingga tengah malam. Apalagi acara ini standar internasional sehingga pengunjung banyak dari luar kota ataupun wisatawan asing.Â
Benar saja acara ini dihadiri ribuan orang bahkan semakin malam semakin ramai karema puncak acara sengaja dilakukan di penutup kegiatan. Sudah ditebak berada di tengah keramaian bukanlah suatu yang nyaman bagi saya yang jarang ikut kegiatan ini.Â
Ada beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan selama berada di pusat keramaian. Apa saja itu?Â
1. Pahami Diri Bukan Agoraphobia atau Agorafobia
Agoraphobia atau agorafobia adalah perasaan cemas atau takut berlebihan jika berada di tempat atau situasi  ramai yang membuat penderitanya merasa gugup, panik, terperangkap, tidak berdaya, atau malu.Â
Saran terbaik jika pembaca ternyata seorang Agorafobia, lebih baik jangan memaksakan diri saat berada di pusat keramaian. Saya pernah punya teman yang memiliki riwayat ini dan tahu bagaimana dampak jika dipaksakan.Â
Teman saya berkeringat dingin, pusing dan bahkan mual saat berada di tempat yang ramai. Bahkan yang ekstrem bisa sampai pingsan atau menjerit menangis karena terlalu panik.Â