Maaf saya belum ada uang saat ini. Saya janji akan segera kembalikan jika sudah ada uang lebih.
Kalimat seperti ini lebih baik dibandingkan pura-pura lupa atau memutus hubungan komunikasi. Kadang si peminjam sadar dan memberikan toleransi jika ada kondisi lain yang membuat janji tidak bisa ditepati.Â
Saya pun tidak akan langsung marah jika si peminjam ternyata tidak bisa menepati janjinya karena ada alasan jelas dan bisa diterima.Â
Saya mungkin kecewa namun dalam taraf kecil tapi tidak akan membuat penilaian saya kepada si peminjam menjadi negatif selagi dirinya tetap menjaga komunikasi dan itikad mengembalikan.Â
Ini berbeda ketika bertemu dengan orang yang sudah berniat tidak baik dengan berupaya lupa atau melarikan diri dari kewajiban mengembalikan barang. Bertemu orang karakter ini, kadang ada rasa ingin mengumpat atau bahkan mengeluarkan sumpah serapah.Â
Sebelum ini terjadi, yuk alangkah baiknya sebagai peminjam. Tetap berusaha jaga komunikasi agar kepercayaan tidak hilang dan hubungan tidak rusak karena masalah piutang.Â
***
Masalah utang-piutang memang terkesan berat. Jangan kaget ketika orang malas berurusan dengan masalah utang termasuk memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan.Â
Bukan bersifat kejam atau tidak berempati namun malas dengan drama yang berpotensi terjadi saat hendak menagih atau menghindar rusaknya hubungan karena masalah piutang.Â
Masih banyak adab lain yang patut diperhatikan dan dijaga khususnya masalah utang-piutang. Harapannya apa yang saya tulis bisa menjadi pegangan bagi si pengutang dan dan pemberi utang.Â
Semoga Bermanfaat