Terlahir dengan nama asli Oei Ek Tjhong pada 27 Februari 1921 di Provinsi Fujian, Cina. Merantau ke Indonesia (Hindia Belanda saat itu), Oei Ek Tjhong menggunakan nama Eka Tjipta Widjaja dalam kehidupan sehari-hari.Â
Terdesak kondisi ekonomi, Bapak Eka Tjipta harus rela meninggalkan bangku SD demi membantu orang tua. Berbagai usaha sudah dilakoni mulai menjual biskuit, kembang gula, sembako, kopra, kelapa sawit dan banyak lainnya yang mengantarkan beliau sebagai salah satu orang terkaya dab filantropi di Indonesia.Â
Tidak terasa sudah 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja Membangun Sinar Mas untuk Indonesia. Mayoritas dari kita pasti tidak asing dengan Group Sinar Mas dan Keberagaman-nya.Â
Perusahaan dengan banyak lini bisnis mulai properti, agribisnis, keuangan, komunikasi, kesehatan, energi dan masih banyak lainnya menjadi penguat tentang Sinar Mas dan Keberagaman bisnis yang ikut menopang ekonomi negara dari banyak sektor.Â
Kenangan berkesan dimana semasa kecil kerap membeli buku dari Tjiwi Kimia. Harga ekonomis, memiliki gambar sampul lucu dan menarik serta mudah ditemukan hingga di warung kelontong dekat rumah.Â
Saya tidak perlu meragukan insting bisnis Pak Eka Tjipta namun yang justru menjadi inspirasi adalah bagaimana beliau ingin "membalaskan" mimpinya meraih pendidikan tinggi melalui generasi muda yang terkendala biaya.Â
Kesulitan apapun yang dihadapi, pasti bisa diatasi asal punya keinginan berjuang. Â (Eka Tjipta Widjaja)Â
Pasti pembaca sepakat dengan cara pandang Bapak Eka Tjipta tentang perjuangan di dalam hidup. Cara pandang inilah yang melahirkan sebuah lembaga nirlaba Eka Tjipta Foundation (ETF) di tahun 2006 yang berfokus pada bidang pendidikan.Â
Saya teringat dengan perjuangan ibu saya yang berstatus single parent berjuang untuk membesarkan anaknya khususnya dalam meraih pendidikan tinggi. Entah berapa kali saya dipanggil pihak sekolah karena ada tunggakan SPP atau ada kewajiban yang belum terlunasi.Â
Bagi pembaca yang pernah bernasib sama, pasti ada rasa ketakutan apakah kondisi ini akan membuat kita harus putus sekolah? Adakah pihak lain yang berkenan membantu setidaknya meringankan kebutuhan sekolah?Â