Pernahkah sobat Kompasiana memiliki teman kuliah dengan prinsip Kupu-Kupu (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang)?
Jika saya personal banyak sekali memiliki teman dengan karakter seperti ini semasa kuliah. Alasan sederhana, kuliah itu sudah bikin mumet dan capek kenapa harus ditambah lagi dengan kegiatan lain. Atau saya lebih suka menghabiskan waktu untuk me time dibandingkan untuk organisasi.Â
Saya sendiri mahasiswa tipe Kura-Kura (Kuliah Rapat-Kuliah Rapat). Mungkin ada sekitar 8 organisasi intra kampus yang sempat saya geluti selama di kampus dan ini masih di luar kegiatan kepanitian skala fakultas maupun universitas.
Tidak jarang waktu lebih banyak dihabiskan di kampus. Pernah harus menginap di sekretariat organisasi karena kegiatan yang padat dan lebih efisien tidur di kampus karena ada kegiatan kepanitiaan di pagi hari.
Ada rasa keseruan tersendiri selama saya banyak mengikuti organisasi maupun kepanitiaan. Memiliki teman dengan karakteristik sama, menambah pengalaman, memperbanyak sertifikat kegiatan, mendapatkan konsumsi dan akses gratis pada saat kegiatan serta masih banyak lainnya.
Kini setelah lulus kuliah, saya menyadari bahwa pengalaman organisasi selama kuliah atau sekolah justru bisa membantu dan memperkuat karir kita di dunia kerja. Setidaknya ini berdasarkan pengalaman saya, teman, dan cerita dari beberapa orang di sekitar saya.
Mengapa pengalaman organisasi selama sekolah atau kuliah memiliki peran penting dalam menunjang karir?
1. Memperkuat Branding Diri Saat Seleksi Kerja