Disana...
Diatas Sungai Aare ku melihat sekuntum mawar terbawa oleh arus
Diam tak berdaya, mengikuti jeram menahan dingin
Berenang bersama ikan
meski aku tahu mawar itu ingin menepi namun ikan terasa enggan berpisah
Selayang pandang tosca memantul dari jauh
Tenang... dia tidak tenang
Dalam diam jejak langkah tersapu tanpa bekas
Menyimpan kenangan yang dulu pernah terpijak
Mawar kini melewati lekukan
Terombang-ambing tanpa tahu akan kemana ia berlabuh
Ribuan ikan mulai menjauh
Ia sadar tak kan bisa bermain selamanya
Akan ada waktu berpisah di akhir pertemuan
Mentari oh mentari
Kemana engkau pergi
Tak bisakah pelita bertahan sebentar saja
Menunggu bulan dan bintang datang menyambut
Mahkota mulai memudar, terbias oleh sang bayu
Satu, Dua, Tiga mahkota ucapkan salam perpisahan
Kupu-kupu menangis, Lebah berduka
Dalam selimut malam aku mendengar bisik-bisik
Suara lirih dari jejauhan
Sekali saja, biarkan aku menepi ke tepian
Aku rindu pada pertiwi
Tempat akarku berpijak, terpotong hingga kini hilang dalam dekapan Sungai Aare
--SEKSI [SElasa Kita berpuiSI]
#SEKSI_19
#HIM Di Gubug Pena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H