Ada sesuatu yang bikin saya ikut geram. Berdasarkan situs berita, dirinya sengaja tidak membayar tagihan tersebut dan dibiarkan berlarut-larut. Padahal Paylater menerapkan sistem bunga dalam setiap keterlambatan. Lebih dari setahun tidak membayar tagihan, hingga Juli 2021 tagihan membengkak menjadi 17 juta lebih (Berita selengkapnya klik disini).
Jiwa berhutang yang terlalu tinggi inilah yang cenderung orang merasakan kepahitan dalam penggunaan Paylater. Mereka lebih suka memanfaatkan fasilitas tapi enggan melakukan pembayaran.
***
Saya teringat tentang nasehat bahwa berhutang itu berat. Inilah mindset yang harus ditanamkan pada setiap pengguna Paylater. Dirinya harus bijak dalam memanfaatkan fasilitas ini.
Akan terasa manis seperti madu karena dengan adanya Paylater membantu kita memenuhi kebutuhan yang tidak terduga dan bersifat urgensi. Selain itu dengan memanfaatkan Paylater, kita bisa memutar uang untuk hal-hal yang lebih penting.
Akan terasa pahit jika memang karakter orang lebih suka konsumtif secara berlebihan dan memiliki karakter malas menunaikan kewajiban dalam berhutang.
Kita harus berpikir dewasa bahwa Paylater bukanlah hal buruk namun cara kita bersikap dan memanfaatkan fasilitas inilah yang menentukan apakah kita akan mendapatkan madu atau racun dari Paylater.
Semoga Bermanfaat
--HIM--