Mudik saat hari raya seakan telah menjadi tradisi turun temurun. Rasanya terasa berbeda ketika lama tinggal di perantauan kemudian ada momen bisa kembali kumpul dengan keluarga besar. Ada keseruan dan kerinduan yang susah diungkapkan.Â
Rekan di kantor pun kini sudah bersiap-siap mudik. Tahun ini terasa berbeda, rekan saya ini memilih mudik menggunakan transportasi umum dibandingkan mobil pribadi.
Pertimbangan agar tubuh tetap fit dan tidak stres terjebak kemacetan saat di perjalanan.Â
Sebenarnya sudah rahasia umum jika kita dituntut ekstra hati-hati jika bepergian dengan transportasi umum. Banyak oknum kejahatan yang memanfaatkan situasi untuk melancarkan aksinya.Â
Kasus apes yang menimpa seorang pemudik asal Madiun bisa dijadikan pembelajaran. Uang yang disiapkan selama THR sebesar 3,5 juta raib dicopet saat dirinya berada di Terminal Purbaya, Sidoarjo (Berita selengkapnya disini).Â
Kemalangan lainnya juga dirasakan oleh pemudik asal Pati, Jawa Tengah. Remaja usia belasan tahun menjadi korban gendam saat berada di Terminal Kalideres, Jakarta.Â
Korban ternyata sudah diincar oleh pelaku. Sialnya korban harus merelakan uang 1,5 juta beserta telepon seluler raib dibawa kabur pelaku (Berita selengkapnya klik disini).Â
Semakin hari modus dan upaya kejahatan kian beragam. Pemudik harus teliti dan sebisa mungkin menghindari aksi kejahatan yang umum terjadi saat masa mudik seperti hipnotis, pencopetan, penjambretan, penipuan, pengancaman dan masih banyak lagi.Â
Berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah kecopetan serta sharing dengan beberapa teman yang mengalami nasib sama. Ada beberapa hal yang bisa diantisipasi untuk menghindarkan diri menjadi korban kejahatan selama mudik.Â
Apa saja itu?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!