Saya teringat sebuah kejadian tidak enak di kos saat kuliah. Ada teman kos yang ribut dengan sesama penghuni kos.Â
Parahnya keributan ini bahkan hingga adu fisik. Selain itu teman kos yang tengah berkonflik ini bahkan hingga mengeluarkan senjata tajam dan mengancam lawannya.Â
Tentu situasi ini begitu mencekam hingga akhirnya para penghuni kos lain ikut menengahi dan melerai konflik tersebut.Â
Kasus lain menimpa teman cewek yang merupakan seangkatan di jurusan. Dirinya bercerita pernah konflik dengan sesama penghuni kos karena urusan sepele.
Dirinya menegur tetangga kos yang suka menghidupkan musik hingga di atas jam 10 malam. Kondisi ini tentu bikin kesal karena jam tersebut banyak penghuni lain yang ingin istirahat.Â
Tetangga kos yang tidak terima ditegur justru beradu mulut sehingga membuat suasana kos menjadi tidak nyaman. Alhasil si tetangga kos itu memilih pindah kosan.Â
Belajar pada kasus ini ternyata menjaga hubungan harmonis dengan sesama penghuni kos bukanlah perkara mudah. Ini karena kita dipertemukan dengan orang asing, tinggal secara berdampingan dengan kebiasaan, sikap dan pola berpikir yang mungkin tidak sejalan.Â
Konflik ini umum terjadi dimana kadang konflik ada yang bersifat sementara, jangka panjang atau bahkan hingga menimbulkan kerugian di salah satu pihak.
Sebentar lagi akan ada banyak calon mahasiswa perantau yang memilih tinggal di kos serta mau tidak mau akan hidup sosial dengan lingkungan baru.Â
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar hubungan antar penghuni kos harmonis bahkan bisa menciptakan persahabatan jangka panjang. Apa saja itu?Â
Amalkan Sapa dan Senyum
Mungkin kita adalah tipe yang jarang ads di kosan sehingga interaksi dengan sesama penghuni kos terbatas. Ini bukan berarti kita langsung bersikap cuek.Â
Ada hal kecil yang bisa kita lakukan agar tetap menjaga hubungan baik yaitu dengan sekedar basa-basi sapa dan senyum. Terkesan sepele namun akan berdampak besar.Â
- Hi, kak Rika. Wuah baru pulang kuliah ya?Â
- Selamat pagi Bang Radit.Â
- Semoga harinya menyenangkan ya Dek Rina
Sapaan seperti ini tidak akan menghabiskan waktu hingga bermenit-menit namun dampaknya akan terasa jangka panjang.Â
Kita akan dianggap ramah, sopan dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Apalagi jika sapaan tersebut diiringi dengan senyuman yang tulus.Â
Saya pernah memiliki senior cewek yang selalu menyapa, menanyakan kabar dan senyum ketika berpapasan. Duh rasanya hati ini adem dan senang jika berpapasan dengan senior ini.Â
Agendakan Aktivitas Bersama
Dulu saya ingat ketika kos bertiga dengan seangkatan. Kami suka melakukan hal bersama seperti belanja kebutuhan bulanan bareng, masak bersama hingga nongkrong.Â
Secara perlahan mulai terjalin rasa persaudaraan karena seringnya aktivitas bersama. Cara ini pun bisa diterapkan oleh adik-adik calon mahasiswa yang akan kos kelak.Â
Misalkan kita cowok bisa mengajak main futsal bareng setiap bulan atau mendaki gunung jika ada waktu senggang.Â
Jikalau cewek bisa melakukan masak bareng untuk menghemat pengeluaran, mengadakan arisan kosan atau bersih-bersih area kosan disaat akhir pekan.Â
Kadang akan ada momen indah yang tercipta dan menjadi kenangan manis jika kelak berpisah.Â
Saya pun demikian seperti teringat momen membeli mie instan dimana merk A adalah kepunyaan saya, merk B kepunyaan teman saya serta merk C milik teman saya yang satunya.Â
Tujuannya agar tidak tercampur di dapur bersama dan kenangan ini jika diingat justru lucu dan berkesan.Â
Tingkatkan Solidaritas Sesama Penghuni
Tinggal di perantauan artinya kita akan tinggal jauh dari keluarga. Disinilah teman kos bisa menjadi keluarga baru di tanah rantau.Â
Salah satu hal penting yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan solidaritas bersama.Â
Contoh dulu ada seorang teman sakit dan tidak bisa beraktivitas. Teman kos lain menjadi orang yang perhatian padanya. Ada yang membuatkan teh panas, memberikan balsem atau bahkan inisiatif membawa ke rumah sakit.Â
Tindakan ini selain memperkuat pertemanan juga bisa membuat seseorang merasa utang budi dan bersyukur memiliki teman kos yang baik.Â
Jika ada teman kos yang uang kiriman bulanan ternyata telat. Tidak ada salahnya kita berbagi stok makanan atau meminjamkan uang hingga dirinya mendapatkan uang kiriman dari orang tua.Â
Seandainya ada teman kos yang merasa sedih atau putus asa, kita secara inisiatif menghibur dan membuat dirinya lupa akan kesedihannya. Saya yakin jika solidaritas seperti ini sudah terbentuk. Kelak saat lulus kuliah, kita akan merindukan teman-teman yang pernah kos bareng.Â
Saling Menjaga Privasi
Meski kita sudah saling mengenal tetangga kos dengan baik bukan berarti kita bisa bertindak sesukanya termasuk melanggar privasi personal.Â
Misalkan mengotak atik gawai teman kos hanya ingin kepo terhadap suatu hal, masuk kamar teman kos tanpa permisi atau mengambil barang teman kos tanpa ijin.Â
Tindakan ini bisa membuat rasa ilfeel dan menilai orang dengan tindakan ini tidak tahu tata krama. Risikonya, dirinya akan menjaga jarak atau bahkan menghindari interaksi dengan orang yang tidak bisa memahami privasi seseorang.Â
Langkah bijak sebelum bertindak, sebaiknya kita merenung sedikit apakah tindakan kita sudah benar?, jika apa yang kita lakukan ternyata berbalik pads diri sendiri apakah kita akan terima?Â
Kita harus paham batasan mana yang bisa dilakukan dan mana yang sebaiknya tidak dilakukan. Ini untuk menjaga kepercayaan dan rasa pertemanan sesama penghuni kos.Â
Jangan Membicarakan di Belakang
Sangat banyak orang memiliki karakter yang terlihat baik di depan namun sering menjelekkan di belakang. Apalagi membicarakan teman kos ke penghuni lain.Â
Konflik sering terjadi karena tindakan ini. Tidak ada seseorang yang suka dibicarakan di belakang. Apalagi yang dibicarakan lebih konotasi negatif.Â
Sebaiknya jika ada masalah diselesaikan secara personal atau bisa melibatkan pihak lain sebagai penengah. Tujuannya agar masalah terselesaikan dengan segera tanpa ada embel-embel menjelekkan pihak lain di belakang.
Saling sindir pun bukanlah tindakan bijak. Saling sindir selain terkesan kurang dewasa kadang justru membuat masalah kian keruh. Orang sekitar yang semula tidak terlibat justru akhirnya masuk dalam pusaran masalah.Â
***
Hidup berinteraksi di kos memang susah-susah gampang. Jika kita bisa menjaga keharmonisan dan kekompakan justru lingkungan sosial sesama penghuni kos jadi lebih berwarna.Â
Teman kos bisa menjadi keluarga baru bahkan sahabat di tempat rantau. Hubungan ini mampu menjadi tali persaudaraan dalam jangka waktu panjang.Â
Disisi lain ketika kita tidak mampu menjaga keharmonisan lingkungan kos. Suasana bisa ibarat neraka dimana kita merasa tidak nyaman. Kecenderungan orang akan berpindah-pindah kosan karena merasa tidak nyaman dengan tetangga kosan.Â
Padahal dengan melakukan hal-hal di atas bisa menjadi cara baik menjaga hubungan dan interaksi sosial sesama penghuni kos. Bisa jadi lingkungan sosial di kos terasa tidak nyaman disebabkan ada hal yang kita langgar.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H