Setangkai mawar kau berikan padaku
Masih ku simpan di laci kamarku
Satu persatu kuntup layu meninggalkan kesan indah
Hilang, wanginya telah lama hilang seiring bersama waktu
Mungkin dirimu lupa rasa itu
Ketika kau coba merayu menitip pesan dalam kuntup bunga mawar
Seperti kumbang hinggap, menyapa dan kemudian menghilang
Pada rintik hujan, raga melihatmu berlalu
Setiap detik, menit masih tampak jelas
Daksa. Dua mata tak saling memandang
Ada rindu yang tersemat dalam kuntup mawar itu
Haruskah rindu ini layu seperti sang bunga?
Sayup pekat menata sendu
Bunga sudah terlanjur layu
Menghitung waktu hingga akhirnya menyerah pada hari
Kini rindu pun ada di simpang jalan
Bertahan atau berlalu seperti saat engkau pergi dulu
--SEKSI PUISI (Selasa Kita berpuiSI)
#SEKSI_14
#HIM Di Gubug Pena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H