Terik terasa membakar kulit hitam ini
Semakin panas karena kaos gelap yang ku pakai
Kaos pemberian partai pada Pemilu lalu yang setia menemani kisahku
Apalah aku, membeli kaos penutup badan pun tak sanggup?
Selembar dua lembar uang terasa lebih berarti untuk membeli lauk istri di rumah
atau sekedar uang jajan anak yang selama ini jarang ku berikan
Apalah aku ini,
Manusia biasa yang berpacu dengan roda, berteman dengan aspal
Keringat ini ibarat saksi, perjuangku merais rejeki
yang bagi sebagian orang hanya cukup untuk makan sehari
Tidak masalah selagi masih halal bagiku
Siang ini aku kembali berpacu dengan sang roda
Setiap detik dan menit sangat berharga
Entah nasib ini terasa buntung
Pemuda sialan melaju motor dengan cepat ke arahku
Sepertinya ia mabuk
Laju motornya tak tentu arah seakan berjalan tanpa arahan tuannya
Motor itu kian melaju mendekat
Dalam panik, tangan ini memutar laju ke kanan
Oh tidak...
Sosok hitam melambaikan tangannya
Sepertinya ia tahu akan takdirku
Roda yang terakhir berputar bersamaku
--SEKSI (SElasa Kita berpuiSI)
#SEKSI_08
#HIM Di Gubug Pena