Masih ingatkan dirimu tentang jaket biru yang kau pinjamkan padaku dulu
Pada gerimis hujan di sore kelabu, saksi kemarahanku padamu
Tak ada lagi kata terucap, bibirku diam mengelu
Kau berdiri disamping menatap ku dengan bersalah
Rintik hujan membasahi tubuh kita berdua
Entah kenapa Sang Angin berhembus begitu kerasnya
Seakan memberi tanda,berdamailah dengan dia
Hati ku begitu keras seperti batu
Aku masih menatapmu dengan rasa amarah
Namun mengapa kau pinjamkan jaket biru itu padaku?
Disaat tubuhmu pun merasakan hal sama
Kau tutupi tubuhku dengan jaket itu
Kemudian berlalu pergi seakan sadar untuk apa engkau bertahan disini
Berteman dengan sepi, beradu dengan rasa amarahku
Jaket biru yang kau pinjamkan dulu
Dia lah saksi penyesalanku sore itu
Menatap langkah kakimu pergi dengan segudang rasa bersalah di hati
--SEKSI (Selasa Kita berpuiSI)
#SEKSI_07
#HIM Di Gubug Pena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H