Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bos, Kerjaanku Banyak dan Aku Lelah

16 Februari 2022   19:59 Diperbarui: 17 Februari 2022   06:11 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak jarang ada atasan yang tidak peka dengan kondisi anak buahnya. Tipe ini harus disiasati dengan sindiran halus. 

Pernah teman saya memberikan sindiran halus kepada atasannya, "Bos sepertinya ini sudah larut malam. Apakah bisa dilanjutkan besok saja?"

Ia menyindir atasannya yang sering melanjutkan urusan kerja di luar jam kantor atau bahkan hingga malam melalui sistem daring atau pesan online. 

Si bos yang sadar karena ia telah mengambil waktu santai staf pun segera meminta maaf dan mengatakan akan membahas masalah kerjaan besok di kantor.

Andai tidak ada yang berani speak up, mungkin pembahasan kerjaan bisa hingga malam hari yang mana waktu untuk santai atau bersama keluarga. 

Karyawan Yang Lelah Karena Kerjaan | Sumber: istockphoto
Karyawan Yang Lelah Karena Kerjaan | Sumber: istockphoto

Saya pun ada kisah unik. Ketika saya sudah merasa di titik lelah karena tugas yang saya ceritakan di awal. Saya mengubah foto profil WhatsApp menjadi gambar orang yang lelah dan butuh istirahat. 

Tidak butuh lama, ternyata atasan saya peka dan sadar tentang kelelahan saya. Beliau menelepon saya agar weekend ini istirahat dan bisa libur. Hati pun sangat senang padahal itu hanya tindakan sindiran halus namun ternyata mujarab. 

2. Belajar Percaya dan Mendelegasikan Tugas

Eitss, ternyata ada karakter karyawan yang jika diberi tugas oleh atasan ingin hasilnya terlihat sempurna. Ia berusaha mengerjakan seorang diri karena ia tidak percaya membagi tugas pada rekan kerjanya atau yang lebih parah kepada bawahannya. 

Ia terlalu khawatir tugas tidak akan terselesaikan dengan baik dan tidak sesuai ekspetasinya jika orang lain yang mengerjakan. Artinya kita sendirilah yang menciptakan kelelahan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun