Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ancaman Diabetes Melitus, Anak Muda dan Pola Hidup Kekinian

4 Januari 2022   11:42 Diperbarui: 19 April 2022   01:17 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidur Setelah Makan Kenyang Meningkatkan Potensi Terkena Diabetes Melitus | Sumber Digital Vision via Kompas.com

Seorang leader di kantor dikenal memiliki porsi makan besar dan setelah makan langsung terlihat mengantuk. Tidak jarang ketika jam istirahat, ia selalu tertidur pula setelah makan berat.

Saya akui perut kenyang buat orang mudah merasa kantuk. Berdasarkan situs berita kesehatan, rasa kantuk setelah makan dikarenakan hormon tubuh meningkat. 

Hormon seperti amilin, glukagon dan kolesistokinin akan membuat kadar gula darah meningkat serta memunculkan rasa kenyang. Disisi lain adanya hormon serotonin dari otak mampu menciptakan rasa kantuk setelah makan.

Kebiasaan ini dalam jangka waktu panjang rentan menimbulkan penyakit serius. Salah satunya diabetes melitus atau kencing manis.

Ironisnya leader saya ini memiliki silsilah keluarga pengidap diabetes melitus artinya dirinya berpotensi memiliki gen riwayat penyakit sama. Padahal usianya masih tergolong muda sekitar 28 tahun.

Hal mencengangkan ternyata berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), periode September 2009 hingga September 2018 diketahui terdapat 1.213 kasus diabetes mellitus tipe 1 yang menyerang usia anak dan remaja. Kasus terbesar bahkan ditemukan di DKI Jakarta dan Jawa Barat (berita selengkapnya klik di sini).

Tingginya kasus ini tidak terlepas dari kebiasaan, gaya hidup dan pola makan tidak sehat generasi muda saat ini. 

Jika dulu ada istilah, berhentilah makan sebelum kenyang, nyatanya kini seringkali saya melihat anak muda baru berhenti makan jika sudah terlampau kenyang.

Saya sering mengamati ketika tengah di acara Kondangan, anak muda mengambil porsi makanan ukuran jumbo. 

Satu piring besar full nasi dan berbagai macam lauk. Porsi yang menurut saya untuk 2-3 orang ternyata habis dikonsumsi seorang diri.

Meski memiliki silsilah diabetes melitus seperti leader saya ini bukan berarti dirinya tidak bisa mencegah agar terjauh dari penyakit ini. Kunci utama adalah menjaga pola hidup sehat dan pola makan yang tepat.

Berikut beberapa hal yang mungkin bisa jadi acuan agar terhindar dari resiko diabetes melitus.

1. Ubah Kebiasaan Tidur Setelah Makan dengan Aktivitas Kecil

Saya sempat bertanya pada beberapa orang bagaimana mereka mengatasi rasa kantuk setelah makan?

Ngantuk Efek Kekenyangan | Sumber: distractify.com 
Ngantuk Efek Kekenyangan | Sumber: distractify.com 

Selain mengatur porsi makan, adanya aktivitas kecil setelah makan bisa membantu menghilangkan rasa kantuk tersebut. 

Seorang sahabat mengatakan ia sengaja bermain game online agar menghilangkan rasa kantuk. Baginya bermain game online setingkat lebih baik daripada tidur setelah makan. 

Dengan bermain game online, otak akan teralihkan dari rasa kantuk dan saraf otak terpacu aktif karena memikirkan bagaimana menang dalam permainan.

Beberapa staf wanita di kantor pun melakukan cara unik agar tidak mengantuk setelah makan. 

Mereka sengaja setelah makan di jam istirahat berkumpul dan merajut pakaian hingga jam istirahat selesai.

Saya sempat kaget melihat kegiatan mereka ini namun ada hal positif yang bisa saya ambil. Mereka sengaja merajut biar tidak mengantuk. Hal positif dalam seminggu mereka berhasil menciptakan berbagai hasil rajutan seperti baju, topi hingga kaos kaki bayi.

Banyak hal kecil yang bisa dilakukan baik melakukan kegiatan hobi, kerjaan ataupun rutinitas sehari-hari. 

Menyanyi, mendengarkan musik, membaca novel yang belum selesai dibaca jauh lebih baik dibandingkan tidur setelah makan berat.

2. Alihkan Kenyang Akibat Karbohidrat

Resiko terbesar diabetes mellitus dikarenakan kita terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat seperti nasi, jagung, roti dan sebagainya.

Pola hidup yang dilakukan sahabat saya bisa menjadi contoh sederhana. Ia sengaja memilih nasi merah untuk menu makan siang karena nasi merah cenderung membuat perut cepat kenyang. 

Memilih Menu Makanan Sehat | Sumber: Hello Sehat
Memilih Menu Makanan Sehat | Sumber: Hello Sehat

Tidak hanya itu untuk menu sarapan, ia lebih memilih makan salad buah dan sebelum tidur sengaja mengurangi porsi makan. 

Jika perut terasa lapar, sahabat saya ini memilih makan buah-buahan seperti apel atau pisang. 

Pola hidup yang diterapkan selama berbulan-bulan ini memberikan dampak yang baik. 

Saya melihat tubuhnya lebih sehat dan berat badan lebih ideal. Selain itu kadar gula darah dalam tubuh juga normal. 

Mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayur selain sehat juga mengurangi potensi terkena diabetes melitus. Namun bukan berarti kita tidak mengkonsumsi karbohidrat sama sekali. 

Saya sempat membaca artikel kesehatan jika karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi. Namun kita hanya perlu mengurangi atau membatasi porsinya saja. 

3. Olahraga Ringan Dengan Media Sederhana

Seperti filosofi Yin dan Yang di mana segala sesuatu harus seimbang, maka kita pun wajib menyeimbangkan antara kalori yang masuk dan keluar. 

Kenapa banyak lelaki dewasa memiliki perut buncit? Faktor terkuat karena mereka terlalu banyak mengkonsumsi kalori namun sedikit mengeluarkan kalori alias jarang gerak. 

Alasan yang sering terlontar karena keterbatasan waktu untuk berolahraga dan perlu dana besar jika harus nge-gym di pusat kebugaran. 

Padahal banyak olahraga sederhana yang bisa kita lakukan baik di rumah, kantor atau bahkan ketika tengah berada di ruang tunggu sekalipun. 



Di atas hanyalah sebagian kecil contoh teknik olahraga ringan yang bisa kita lakukan di kantor. Bermodalkan kursi pun bisa menciptakan banyak gerakan yang membuat kita sedikit berkeringat. 

Ketika tengah berada di ruang tunggu juga bisa menerapkan teknik peregangan otot seperti video yang kedua. 

Jika saya lebih suka setelah makan dan menghindari rasa kantuk, saya berjalan ke divisi lain yang beda lantai. Berjalan kaki serta turun naik tangga membuat saya banyak bergerak dan bisa berkeringat. 

Sekedar menyapu, membersihkan ruangan, menganti galon kosong atau bahkan membantu pekerjaan Office Boy (OB) bisa jadi cara bijak dibandingkan setelah makan tidur atau bermalas-malasan. 

4. Perbanyak Informasi Diabetes Melitus

Banyak orang mengabaikan resiko diabetes melitus dikarenakan dirinya minim informasi terkait resiko dan bahaya penyakit tersebut. 

Seorang kenalan yang memiliki silsilah keluarga penderita diabetes melitus yang semula tidak menjaga pola makan justru berubah 180 derajat dengan sangat menjaga pola makannya. 

Ini karena ia melihat sendiri seorang keluarganya kesakitan dan luka di tubuhnya tidak lekas sembuh serta mengering karena kadar gula dalam tubuhnya sangat tinggi. 

Pengalaman ini sepertinya dibutuhkan agar pandangan kita terbuka dan menyadari langsung betapa bahayanya penyakit ini. 


Ada berbagai cara untuk menambah pemahaman kita terkait gejala dan dampak penyakit ini. Seperti membaca dari buku, situs online hingga Youtube. 

Di atas hanyalah contoh betapa mengerikan penyakit diabetes melitus. 

Menguntip salah satu situs berita online, jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia mencapai 10,7 juta dan menempatkan Indonesia di peringkat ke-7 sebagai negara dengan penderita diabetes mellitus terbanyak di dunia. 

Strategi untuk membuat kita kian peduli dapat mengunjungi langsung rumah sakit atau klinik dengan berinteraksi langsung dengan petugas kesehatan hingga pasien. 

Cara ini biasanya sangat ampuh membuat kita terbuka dan berupaya mencegah penyakit karena sudah melihat secara langsung dampak yang ditimbulkan. 

***

Menjadi sehat adalah impian semua orang namun nyatanya masih banyak diantara kita yang bermimpi ingin sehat namun enggan menjaga gaya hidup. 

Salah satu resiko penyakit yang kerap menghantui adalah diabetes melitus. Pola hidup yang salah banyak dilakukan oleh anak muda seperti yang dilakukan staff di kantor yang memiliki porsi makan besar dan selalu tidur setelah kenyang. Padahal dirinya memiliki silsilah gula darah di keluarga dan berpotensi besar terkena penyakit serupa. 

Harapannya apa yang saya tulis bisa meningkatkan informasi dan semakin niat mengubah pola hidup salah agar bisa semakin sehat setiap harinya. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun