"Selamat Siang Pak. Apa betul ini dengan Pak Indra? Saya dari pihak berwajib saat ini telah mengamankan salah seorang keluarga bapak."
Sebuah panggilan dari nomor tidak dikenal tiba-tiba muncul dan menginformasikan sesuatu yang mengejutkan saya.Â
Hati saya tiba-tiba terasa tidak karuan karena ada orang mengaku pihak berwajib tengah mengamankan seseorang keluarga saya. Ada apa kah gerangan?Â
Saya pun mengkonfirmasi siapa dari anggota keluarga saya yang terkena masalah. Namun tiba-tiba ada hal mengganjal di hati
Orang tersebut menginfokan anak saya terbukti membawa narkoba dan kini tengah diinterogasi oleh Polisi. Terdengar juga suara orang menangis dari balik telepon sambil teriak, "yah tolong yah".
Tanpa gentar saya menjawab, tangkap aja pak. Itu anak durhaka. Layak ditangkap
Seketika si penelepon marah dan menegaskan jika si anak bisa terkena hukuman berat karena membawa narkoba. Saya diminta untuk segera menyiapkan dana untuk menolong si anak.Â
"Nikah aja belum pak, apalagi punya anak. Buaya mau dikadalin," Saya menjawab dengan seenaknya.Â
Seakan sadar saya tahu kedoknya, telepon pun diakhiri seketika.Â
Kejadian ini bukan hal baru. Saya ternyata telah menjadi target spam call. Namun sayangnya si oknum salah memilih target karena saya menyadari kejanggalan saat ditelepon.Â