Jujur saya pun agak kesal melihat postingan tersebut karena HRD memanggil si kandidat karena mempertimbangkan CV dan kualifikasi lainnya. Tidak hanya itu posisi yang ditawarkan hanya untuk 1 orang.Â
Kesalahan fatal adalah calon pelamar mungkin bermaksud baik agar teman bisa ikut seleksi dan HRD punya kandidat lainnya. Namun disisi lain HRD bisa kesal karena belum tentu yang diajak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan serta akan bisa jadi bumerang dimana karena hanya dicari 1 orang. Bisa jadi justru teman yang dibawa dipilih HRD dibandingkan dirinya yang semula dipanggil khusus.Â
Diluar hal tersebut, bagi saya tidak etis rasanya jika si calon pelamar mengajak kenalan atau teman yang tidak di ikut dipanggil seleksi kerja. Apalagi posisi tersebut membutuhkan kandidat dengan kualifikasi tertentu dan slot hanya terbatas.Â
Ini berbeda jika perusahaan tengah membuka lowongan besar-besaran dan membutuhkan banyak tenaga kerja dalam jumlah besar dan cepat. Barulah inisiatif ini bisa dilakukan.Â
Tanya Gaji Diawal
Ini bukan kejadian pertama ketika ada calon pelamar yang blak-blakan menanyakan berapa gaji yang diterima seandainya lolos diterima. Padahal notabane-nya saat itu dirinya baru dinyatakan lolos administrasi dan masih ada beberapa tahapan lainnya.Â
Reaksi HRD pun sudah tertebak langsung geleng-geleng kepala dan memberikan catatan khusus di surat lamaran si pelamar.Â
Wajar jika HRD kesal karena pertanyaan atau negosiasi gaji umum dilakukan jika audah melewati interview user/HRD.
Ketika calon pelamar sudah menanyakan masalah gaji di awal seleksi maka jangan salahkan jika HRD akan menilai si pelamar terlalu money oriented.Â
Ketika gaji yang diberikan tidak sesuai ekspektasi, si calon akan mundur atau tetap menerima namun dengan risiko kerja tidak maksimal karena gaji yang diharapkan tidak sesuai.Â