1. Privasi Terganggu
Pada kasus yang menimpa saya, saya merasa privasi terganggu karena dihubungi oleh pihak tidak dikenal. Niat hati hanya membagikan kontak untuk membuka tabungan ternyata nomor dihubungi oleh pihak telemarketing asuransi dan kartu kredit secara berulang kali.Â
Berdasarkan informasi dari teman yang berprofesi sebagai telemarketing. Ada pihak yang sengaja menjual data pribadi seseorang untuk pihak tertentu. Biasanya kepada mereka yang membutuhkan data calon konsumen prospek potensial seperti asuransi, kartu kredit, investasi berjangka, KPR dan sebagainya.Â
Ketika privasi terganggu, ada ketakutan tersendiri dalam hati dan menerka-nerka pihak mana saja yang sudah mengetahui data pribadinya.
2. Resiko Terkena Penipuan
Pernah sobat kompasiana menerima telepon dari seseorang mengaku oknum polisi yang lagi menangkap salah seorang anggota keluarga dan meminta ada uang jaminan untuk membebaskan anggota keluarga yang terkena masalah atau seseorang mengaku dari rumah sakit dan menginfokan bahwa ada anggota keluarga yang mengalami kecelakaan dan butuh dana untuk operasi? Padahal kondisi itu adalah fiktif alias karangan oknum yang tidak bertanggungjawab.Â
Muncul pertanyaan darimana oknum penipu tersebut mendapatkan nomor kita? Tidak sedikit mereka mengetahui nama, alamat atau data personal diri kita. Hal ini bisa jadi karena kita tidak teliti ketika memberikan nomor pribadi kepada orang lain atau formulir tertentu.Â
Saya pernah membaca berita bahwa ada seseorang yang panik dan melakukan instruksi yang diminta oleh si penelepon karena menganggap informasi tersebut benar. Dirinya baru mengetahui menjadi korban penipuan ketika sudah melakukan transfer sejumlah uang yang diminta. Harapannya hal ini bisa dicegah sedari dini.Â
3. Berpotensi Menerima Tindakan Tidak Menyenangkan atau Penyebaran Kontak Tanpa Ijin
Kejadian yang menimpa teman saya diatas yaitu nomornya disebar oleh orang tidak bertanggungjawab dengan tujuan ingin mempermalukan atau membalas dendam tentu bentuk perbuatan yang tidak menyenangkan.Â
Teman saya bukanlah satu-satunya orang yang menerima tindakan seperti itu. Ada banyak oramg yang mengalami hal serupa dengan motif tersendiri.Â