Setiap perusahaan atau instansi umumnya mempekerjakan karyawan sebagai Office Boy (OB) atau Office Girl (OG) untuk membantu menjaga kebersihan dan memenuhi kebutuhan kantor.
Profesi ini kian populer ketika ada sinetron komedi (sitkom) Office Boy yang ditayangkan oleh salah satu TV Nasional. Sitkom ini begitu populer karena mengangkat kejenakan para penggiat OB, OG, dan karyawan di sebuah perusahaan TV. Berkat Sitkom ini, keberadaan OB/OG mulai mendapat perhatian publik.
Ada pengalaman tersendiri tentang sosok OB khususnya di kantor saya. Sebut saja namanya Zacky berusia sekitar 28 tahun berperawakan kecil kurus. Sosok Zacky di kantor terkenal rajin dan polos.
Datang ke kantor jam 7 pagi dan mulai membersihkan 3 ruang kantor yang tergolong luas, selesai membersihkan ruangan membantu staff accounting meminta tanda tangan berkas ke beberapa ruang divisi. Siang hari saat jam istirahat disibukkan membeli pesanan makanan/minuman staff kantor dan siang hingga sore melakukan pembersihan sesi kedua.Â
Hal menarik ketika teman-teman di kantor menyebut Zacky, Sosok OB Tak Pernah Salah. Istilah ini muncul karena Zacky tipe orang pelupa jika diminta membelikan pesanan.Â
Contoh sederhana saya pernah meminta bantuan Zacky beli apel di penjual buah dekat kantor. Karena saya sedang tidak ada selera makan dan ingin makan buah saja. Nyatanya yang datang justru buah Duku. Sadar dirinya salah, Zacky langsung berucap, Buah duku aja Pak lebih enak dan murah.Â
Eitss.... saya bukanlah korban pertama. Salah seorang direktur meminta Zacky beli obat sakit kepala di Apotek merk X. Namun yang datang obat warung dan bilang, obat ini lebih mujarab dan murah.Â
Direktur saya hanya geleng-geleng kepala namun tetap mau minum obat yang dibelikan. Ada yang nitip ayam bakar yang datang ayam goreng, nitip lauk jangan pedas yang datang justru pedas dan banyak lagi kisah kekeliruannya.Â
Apakah kami marah? Selama ini saya melihat tidak ada yang meluapkan marah hingga meledak-ledak. Lebih banyak mengelus dada karena memang Zacky dikenal polos dan memiliki ekspresi memelas sehingga tidak ada yang tega marah padanya. Hanya bisa mensiasati membuat catatan terhadap pesanan namun kadang masih ada kekeliruan.Â
Apa saja hal yang bisa kita lakukan untuk memanusiakan sosok OB/OG dan memberikan apresiasi khusus terhadap mereka?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!