Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mana yang Lebih Menarik, Gejolak Politik Pilpres 2019 atau 2014?

31 Januari 2019   15:36 Diperbarui: 31 Januari 2019   17:09 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden pada Pilpres 2019. Sumber Boombastis

Pesta demokrasi Pemilu 2019 hanya tinggal hitungan bulan tepatnya 17 April 2019. Tentu saja pelaksanaan Pemilu begitu dinanti oleh banyak pihak karena akan menentukan siapa saja yang layak menempati kursi legislatif hingga kursi presiden selama 5 tahun kedepan. Sesuatu yang menarik bila kita menelisik serta melakukan komparasi sederhana tentang suasana Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Pilpres 2019 telah menetapkan 2 kandidat pasangan yang berusaha merebut kursi pimpinan eksekutif tertinggi di Indonesia yaitu pasangan Jokowi-Ma'ruf sebagai Pasangan Calon (Paslon) 1 dan Prabowo-Sandiaga sebagai Paslon 2. Hal menarik bahwa Capres yang menjadi kandidat merupakan pesaing lama dengan menempatkan figur baru sebagai pendamping dalam Pilpres 2019. Pilpres 2014 menjadi momen kemenangan Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dimana berhasil memperoleh suara sebesar 53,15 persen dan berhak menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019. Bagaimana dengan suasana Pilpres 2019?

Saya mencoba melakukan analisa sederhana tentang suasana dan pergolakan politik saat Pilpres 2014 dan 2019. Ini menarik karena kedua Paslon memiliki massa yang fanatik serta memiliki pengaruh yang besar dalam perpolitikan di Indonesia. Mari kita lakukan analisa bersama.

# Pilihan Figur Wapres Pendamping

Tidak dipungkiri bahwa sosok Wapres juga ikut mempengaruhi keberhasilan merebut suara dalam Pilpres nanti. Ini mengingat Presiden dan Wapres akan menjadi satu paket dalam memimpin bangsa ini sehingga masyarakat akan melakukan penilaian secara utuh terhadap Paslon. 

Ma'ruf Amin menjadi sosok yang dipercaya untuk mendampingi Joko Widodo sebagai petahana (incumbent) pada Pilpres 2019. Saya menilai bahwa pilihan Jokowi maupun partai pendukung untuk memilih Ma'ruf Amin pasti dengan banyak pertimbangan dan analisa gejolak politik saat ini. Isu agama memang menjadi bahan yang digunakan untuk menyerang kandidat lain. 

Belajar dari kasus Basuki Tjahaja Purnama (BTP atau lebih dikenal Ahok) yang tumbang dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 karena isu agama. Permasalahan agama merupakan sesuatu yang sensitif di masyarakat sehingga ketika BTP mengeluarkan ucapan yang dianggap menyinggung agama justru menjadi bumerang yang menyakitkan. Terbukti massa yang mengatasnamakan membela agama turun ke jalan dan tentu banyak pemuka agama yang mendukung aksi tersebut.

Pengangkatan Isu Agama seakan menjadi momok menakutkan pula bagi Jokowi sehingga banyak pihak menilai penetapan Ma'ruf Amin akan menjadi benteng bagi Jokowi untuk menepis isu agama dan dapat menarik massa dari umat islam yang besar. Pengalaman Ma'ruf Amin sebagai ketua MUI, profesor hingga anggota legislatif dianggap layak untuk menempati kandidat Capres Jokowi. Kedekatan Ma'ruf Amin dengan para pemuka agama khususnya dari kalangan NU tentu diharapkan dapat memberikan kontribusi besar menarik partisipan dari kalangan agamis.

Di sisi lain Sandiaga Uno juga mendapat kepercayaan sebagai calon pendamping Prabowo pada Pilpres 2019. Saya tertarik dengan ungkapan "Politik juga butuh Dapur" yang seakan menggambarkan bahwa dalam kegiatan politik khususnya sekelas kegiatan Pilpres tentu membutuhkan "dapur" yang besar artinya sosok yang bisa mensupply kebutuhan kampanye serta relawan yang berjuang di bawah. 

Sosok Sandiaga Uno menjadi tepat mengingat dirinya merupakan sosok pengusaha sukses dimana berdasarkan Forbes 2011 menyatakan Sandiaga Uno sebagai satu dari 50 orang terkaya di Indonesia. Tentu saja secara finansial, sosok Sandiaga Uno akan sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan Prabowo pada Pilpres 2019.

Kehandalan Sandiaga Uno ketika mendampingi Anies Baswedan pada Pilgub DKI Jakarta 2017 sudah terbukti mampu menarik massa di kalangan milenial. Tentu saja kehadiran Sandiaga Uno diharapkan dapat mengulang hal tersebut dan menarik massa milenial untuk mendukung Prabowo pada Pilpres nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun