Mohon tunggu...
Indra Soeharto
Indra Soeharto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suka membaca (Kompas) dan menulis. Pernah tinggal di Muntilan, Mertoyudan, Jogjakarta, Balikpapan dan Jakarta. Sempat bermukim sementara di Manchester, Inggris Raya. Saat ini kembali tinggal dan bekerja Balikpapan, Kalimantan Timur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kiat Memenangkan Beasiswa

2 Februari 2010   16:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:07 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya menduga, penerima beasiswa untuk studi lanjut (S2 atau S3) baik di dalam maupun di luar negeri  didominasi oleh orang-orang dengan latar belakang profesi tertentu. Para penerima beasiswa kebanyakan memiliki latar belakang profesi yang bisa dibilang: beasiswa-friendly.

Beberapa profesi yang termasuk ‘gampang’ memperoleh beasiswa antara lain: dosen, guru, PNS, Pegawai BUMN, peneliti, jurnalis, pekerja media dan pekerja social/lingkungan hidup (badan PBB, LSM dan sejenisnya). Sementara, pelamar  beasiswa dengan latar belakang profesi lain terbilang lebih sulit untuk memenangkan seleksi beasiswa.

Mengapa demikian?

Karena rata-rata pemberi beasiswa ingin beasiswa yang diberikannya kelak bisa berguna untuk masyarakat luas, bukan semata-mata untuk kemajuan karir si penerima beasiswa.

Jadi,  kalau profesi anda saat ini BUKAN termasuk profesi yang beasiswa-friendly, silakan disimak beberapa kiat di bawah ini yang (paling tidak) bisa meningkatkan daya saing anda untuk memenangkan beasiswa.

1. Ganti profesi.

Ini cara yang (barangkali) paling ekstrim namun bukanlah tidak mungkin dilakukan.

Saya punya beberapa teman yang memilih melakukan cara ini. Contohnya teman saya,  sebut saja namanya Andi.

Dia bekerja di perusahaan swasta asing terkemuka di Jakarta. Andi pun rajin mengirimkan aplikasi untuk melamar beasiswa S2 di dalam dan luar negeri, namun selalu gagal.

Setelah sekian lama bekerja di Jakarta, Andi memutuskan untuk kembali ke kota asalnya dan menjadi dosen. Di tahun yang sama, Andi melamar beasiswa ke Australia dan dia mendapatkannya!

2. Stands out amongst the crowd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun