Apa yang Hilang Saat Ramadhan Ketika Sudah Beranjak Menjadi Mahasiswa

Ramadhan sendiri merupakan bulan yang suci dan penuh berkah bagi umat muslim di seluruh Indonesia terutama kita warga Indonesia yang mayoritas banyak yang beragama Islam. Di waktu bulan ini banyak orang mengatakan bahwa ramadhan adalah waktu yang penuh dengan kesucian, refleksi, dan pengabdian kepada Allah SWT. 

Namun bagi sebagian mahasiswa, Ramadan itu sendiri dapat menjadi sebuah tantangan tersendiri ketika harus menyatu dengan beberapa rutinitas akademi. Seperti halnya yang saya alami banyak perbedaan juga antara ketika di SD , SMP dan SMA. Dimana di masa kuliah dengan jadwal yang berbeda dan waktu waktu tertentu menjadi suatu tantangan yang berbeda dengan ketika di masa masa sekolah, entah dari suasana dll. 

Saat beranjak menjadi mahasiswa ini, mungkin banyak sekali hal yang dirasa hilang dan berubah saat menjalani Ramadhan. Berikut ada beberapa hal yang mungkin tidak hanya saya saja selaku mahasiswa yang merasakan mungkin dari kalian semua juga merasakannya ketika kita semua menjadi mahasiswa:

1. Waktu untuk Ibadah: Sebagai mahasiswa, waktu menjadi aset berharga. Tugas kuliah, ujian, dan kegiatan ekstrakurikuler dapat menguras waktu dan energi. Hal ini membuat mahasiswa sering merasa kesulitan untuk menemukan waktu yang cukup untuk beribadah, seperti melakukan shalat sunnah, membaca Al-Quran, atau berdoa di bulan Ramadan.

2. Atmosfer atau suasana Ramadan di Keluarga: Bagi beberapa mahasiswa, Ramadan menjadi momen penting untuk berkumpul bersama keluarga, berbagi berkah, dan merayakan tradisi keagamaan bersama. Namun, bagi mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarga atau yang sibuk dengan jadwal kuliah, mereka mungkin merindukan atmosfer Ramadan di rumah dan hubungan yang erat dengan keluarga.

3. Partisipasi dalam Kegiatan Keagamaan: Ramadan biasanya diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti tarawih, kajian Islam, dan berbagai kegiatan sosial keagamaan lainnya. Bagi mahasiswa yang sibuk dengan jadwal akademik, mereka mungkin merasa sulit untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan tersebut, yang dapat membuat mereka merasa kurang terhubung dengan komunitas Muslim di sekitar mereka.

4. Konsentrasi dalam Studi: Puasa Ramadan dapat mempengaruhi tingkat energi dan konsentrasi seseorang. Mahasiswa yang berpuasa mungkin mengalami penurunan energi dan konsentrasi saat menjalani kegiatan akademik mereka. Hal ini dapat membuat mereka merasa sulit untuk mempertahankan produktivitas dan fokus dalam studi mereka selama bulan Ramadan.

5. Kemunduran dalam Kualitas Spiritual: Bagi sebagian mahasiswa, Ramadan adalah waktu yang penting untuk memperdalam kualitas spiritual dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT. Namun, tuntutan akademik dan gaya hidup yang sibuk dapat mengganggu fokus spiritual mereka dan membuat mereka merasa jauh dari tujuan utama Ramadan.

Meskipun ada banyak hal yang mungkin dirasa hilang atau berubah saat menjalani Ramadan sebagai mahasiswa, penting untuk diingat bahwa Ramadan adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan untuk memperkuat iman, kesabaran, dan ketekunan. 

Dengan merencanakan waktu dengan bijak, memprioritaskan ibadah, dan tetap menjaga semangat Ramadan, mahasiswa dapat menjalani bulan Ramadan dengan penuh makna dan keberkahan, meskipun di tengah-tengah kesibukan akademik kita semua sebagai seorang mahasiswa maupun mahasiswi.