Ya, bagaimana lagi. Tugas politisi itu berisi "kutukan" seperti tongkat Nabi Musa yang disimpan di dalam tabut. Tongkat yang berarti kekuasaan atau kekuatan luar biasa.
Apabila berhasil dipegang, bakal digunakan untuk menumbuk kekuasaan atau kekuatan lain yang menisbikan kemanusiaan. Itu niatannya. Itu janjinya. Itu yang tertulis. Walau praktik bisa jauh Padang dibanding Pariaman dari Bandara, tetap saja tugas pencarian tongkat itu diberikan kepada politisi di negara-negara demokrasi.
Seorang analis di bidang ilmu sosial bukanlah seorang perenung di kakus umum. Tan Malaka pun bukan perenung. Walau, naskah Madilog ia simpan di buluh-buluh bambu kakus umum di tepian Sungai Ciliwung, Kalibata. Untuk menghindari pengejaran intelijen kepolisian Kerajaan Belanda, tentu.
Sim salabim! Abdakadabra!
Jakarta, 02 Desember 2020
Indra J Piliang, berpengalaman sebagai Panitia Seleksi Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama Tingkat Pusat dan Provinsi, pernah menjadi juara pertandingan domino di lapau, namun lebih sering bertugas sebagai pencatat skor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H