Dalam waktu dekat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperkirakan sudah memiliki pendamping. Sudah lebih dari dua tahun Anies melewati malam panjang inagurasi.Â
Kalaupun pelantikan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu melewati tanggal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, tugas-tugas yang dihadapi Anies tanpa Wagub berhasil dijalankan dengan baik.
Anies memang berhadapan dengan kelompok kritis. Mereka bukan saja berasal dari residu politik pascapilgub DKI Jakarta, tetapi juga kelompok yang bisa jadi menduga Anies adalah lawan paling tepat sebagai Calon Presiden RI 2024-2019.Â
Persaingan politik tidak lagi mengenal musim-musim yang pendek, tetapi makin panjang dari periode ke periode. Politik sudah menjadi menu harian.
Berdasarkan nama-nama yang beredar, terdapat lima nama yang kemungkinan menjadi pengganti Sandiaga Salahuddin Uno. Dua nama yang muncul lebih awal adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.Â
Tiga nama muncul belakangan yaitu Adhyaksa Dault, Arnes J Lukman dan Ferry Juliantono. Tiga nama berafiliasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yaitu Adhyaksa, Syakhu, dan Yulianto.Â
Dua nama berasal dari Partai Gerindra: Ferry dan Lukman. Bisa saja ada nama lain yang muncul menjelang pembahasan di dalam rapat-rapat DPRD DKI Jakarta.
Nama-nama tersebut mungkin tidak asing bagian sebagian elite politik. Namun, bagi sebagian yang lain tentu memerlukan penjelasan. Nama yang relatif sudah dikenal publik adalah Adhyaksa, Ferry dan Syaikhu.Â
Nama yang masih asing adalah Yulianto dan Lukman. Publik tinggal memeriksa di halaman pencarian google guna mendapatkan informasi. Kiprah masing-masing bisa dipelajari lebih jauh dengan cara melakukan penelusuran kepada orang-orang yang terdekat dengan mereka.
Dari jajaran elite PKS DKI Jakarta, nama Selamat Nurdin adalah yang paling dekat dengan saya. Nurdin saya kenal sejak bangku kuliah.