Apa itu Indonesia? Negara yang kuat oleh rakyat kecilnya. Negara yang memiliki budaya yang khas, belum seliberal negara-negara maju. Negara yang semakin tebal jumlah kelas menengah terdidik yang mandiri dan kritis. Negara yang sudah melewati banyak pemilihan, bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.Â
Negara yang penduduknya sudah ikut pemilihan kepala desa, kepala daerah, hingga kepala negara, lebih dari tiga kali. Tentu, terdapat pemilih muda, tetapi sebagian besar juga sudah pernah memiliki hak dalam pilkada serentak tahun 2018 lalu yang melibatkan 80% lebih pemilih, serta sisanya menggunakan hak pilih dalam pilkada serentak tahun-tahun sebelumnya.Â
Yang luput dari hiruk-pikuk tentulah pemilih dalam pemilihan kepala desa (di Sumbar disebut pemiliohan wali nagari yang juga digelar serentak tahun lalu di beberapa kabupaten/kota) yang paling melibatkan emosi. Pemilih di Indonesia bukanlah kelas ayam sayur, apalagi ayam aduan, hingga tak akan bisa berbaris seperti bebek setelah ayam berkokok pada 17 April 2019 nanti menuju Tempat Pemungutan Suara.
Untunglah, 17 April bukanlah 17 Agustus. Merdeka atau mati, bisa jadi menggidikkan bulu roma. Terpilih atau mati? Oh, no!
Jakarta, 13 Maret 2019
#NarasiReboan #Legislator #17April2019 #35HariJelangDDay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H