Sulit untuk memungkiri bahwa internet telah memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan kita di era informasi saat ini. Seperti pedang bermata-dua, internet mempunyai potensi positif maupun negatif yang sama besarnya. Salah satu dari sisi minus tersebut adalah kemungkinan bagi para pengguna internet untuk menjadi korban penipuan.
[caption id="attachment_319605" align="aligncenter" width="1366" caption="Gambar adalah dokumen pribadi"][/caption]
Salah satu bentuk modus penipuan via dunia maya adalah scam, atau penipuan lewat email. Biasanya para penipu mengirim email kepada kita yang isinya -- yang syukurlah karena semakin cerdasnya provider email sehingga email tersebut langsung dibuang ke sampah -- memiliki pola yang hampir sama: Pengirim menggunakan nama-nama asing (biasanya Islami atau kombinasi nama Barat dengan nama khas dari benua Afrika); pengirim mengaku dari daerah atau negara di Afrika  seperti Burkina Faso dan Kenya; mengaku sebagai saudara atau anak dari jutawan atau orang penting kaya yang tiba-tiba meninggal dan punya rekening dengan jumlah yang fantastis; pengirim mau berbagi rekening kepada kita; kita diminta untuk meng-klik link tertentu atau membalas email mereka.
Sebelum sampai kepada yang terakhir, insya Allah kita masih dalam kondisi aman. Lantas, apa yang kita perbuat dengan email-email jenis itu? Dihapus adalah jawaban yang muncul pertama kali di benak saya. Kalaupun kita biarkan, fitur keamanan provider email biasanya akan telah menghapusnya secara otomatis pada beberapa hari ke depan. Bagaimanapun juga, saya pribadi termasuk kepada yang sering mendapatkan zonk semacam itu. Suatu kali, saya iseng membukanya (masih dalam tahap aman), kemudian membaca isinya. Entah bagaimana, saya menyadari bahwa si pengirim memiliki bahasa Inggris tulis yang bagus. Lebih bagus dari tulisan saya. Sebagai seorang yang masih belajar, saya dapat meraba banyak fitur yang terkandung di dalamnya: ada tenses, noun, adjective, bahkan tone, sintaksis bahasa dan juga struktur dari bahasa Inggris. Pembelajar yang advanced bahkan bisa belajar error analysis, seperti mengidentifikasi pengabaian huruf kapital untuk pronoun I.
Saya berkesimpulan, meski mungkin berbau blessing in disguise, kita dapat belajar banyak hal dari manapun dari dunia maya, dan dalam kasus ini: belajar Inggris dari seorang penipu.
Kita bisa mengikuti kursus gratis (tidak termasuk tagihan internet) bahasa Inggris dari orang asing (asing dalam segala arti) sebelum kita menghapus email tersebut, atau 10 hari kursus gratis sebelum provider kita menghapusnya secara otomatis. Selamat belajar bahasa Inggris!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H