Bakat…kadang harus ditemukan karena tidak semua orang menyadari bakatnya. Setelah ditemukan, bakat harus diasah sampai seseorang itu tahu benar apakah dia memang benar-benar berbakat dibidangnya atau hanya sekedar suka. Walaupun “suka” itu bisa dilatih hingga seseorang bisa menjadi hebat atau luar biasa dan akhirnya menjadi terkenal. Dan apakah bakat itu ada yang menyadarinya atau apakah bakat itu akan menjadikan seseorang hebat atau luar biasa, itu sangat tergantung dengan campur tangan Tuhan melalui yang namanya nasib.
Ajang Indonesia mencari bakat di Trans TV membantu orang-orang menemukan bakatnya. Dan kita pemirsa berhak menilai karena diberi hak melalui SMS. Walaupun menurut saya, bakat yang berbeda tidak bisa dilombakan. Karena acuan siapa yang paling berbakat tentu nya berbeda. Namun demikian saya menaruh apresiasi yang tinggi untuk Trans TV. Harapan ke depannya akan semakin banyak orang yang mencoba menggali potensi dirinya. Apakah nantinya akan menjadi terkenal, biarlah nasib yang memutuskannya.
Salah satu contoh bakat yang ditemukan oleh nasib adalah Funky Papua. Trio penari jalanan dari Kota Sorong, Papua ini sadar akan bakat yang mereka miliki. Namun nasiblah yang membuat mereka menjadi dikenal di seantero Indonesia. Perjalanan ke Yogyakarta menjadi titik awal dari penemuan bakat Funky Papua.
Malam ini Rumingkang, penari tradisionil dari tanah Pasundan pulang. “Pulang”, bukan kalah. Rumingkang tidak perlu bersedih, karena bakat kalian sudah disapa oleh nasib. Menurut saya ke enam peserta yang tersisa sampai dengan malam ini adalah pemenang dari Indonesia Mencari Bakat untuk bidangnya masing-masing. Karena mereka memang sangat berbakat di bidangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H