[caption id="attachment_140497" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Kabar ini saya peroleh ketika pertama kali membuka halaman yahoo. Ternyata ada satu milis group yang subject-nya menarik. Apakah benar bahwa TNI tega menjual dua wilayah NKRI kepada negara yang sering bersekutu dengan Indonesia terkait masalah teritorial.
Sipadan dan Ligitan kini sudah menjadi kawasan baru di peta Malaysia. Akankah dua wilayah yakni Camar Bulan yang luasnya 1.449 ha dan Tanjung Datu 8.000 m3 (sumber) kembali dicaplok dan kita hanya tinggal diam?
Berita ini muncul ketika sebuah dokumen rahasia ditemukan oleh TB Hasanuddin, anggota Komisi I Fraksi PDIP DPR-RI melalui serangkaian investigasi. Di dalam dokumen rahasia tersebut, institusi TNI dan beberapa anggota TNI mendukung klaim Malaysia atas wilayah di Camar Bulan dan Tanjung Datu, Provinsi Kalimantan Barat.
Hasanuddin pun menambahkan bahwa kedua wilayah tersebut sudah benar-benar menjadi miliki Malaysia. Hal ini ditandai dengan dibangunnya patok-patok perbatasan baru dan mercusuar. Namun demikian warga yang mendiami wilayah tersebut sama sekali tidak menghendaki untuk menjadi bagian dari negara Malaysia.
''Transaksi'' ini benar-benar rahasia. Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengaku terkejut terhadap informasi masuknya Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, ke dalam wilayah administratif Pemerintah Diraja Malaysia. Karena menurutnya, di dalam Traktat London tahun 1824 wilayah tersebut masuk wilayah Indonesia yang sah. Traktat London merupakan kesepakatan bersama antara Kerajaan Inggris dan Belanda terkait pembagian wilayah administrasi tanah jajahan kedua negara.
Cornelius mengaku akan tetap mempertahankan kedua wilayah tersebut dan memerintahkan Bupati untuk meninjau langsung daerah perbatasan ke lapangan untuk selanjutnya dilaporkan ke pemerintah pusat. Selain itu sejumlah  170 keluarga atau sekitar 700 jiwa dihimbau untuk tetap berakitivitas di wilayah tersebut. Semoga saja ini tidak membahayakan jiwa mereka. (sumber)
Apakah benar bahwa TNI kehilangan jiwa nasionalisme nya untuk setia menjaga keutuhan NKRI? Apakah kalimat "NKRI Harga Mati" benar-benar terbukti ?
Sebagai warga negara Indonesia saya merasa sangat miris dengan kabar ini. Jika mereka yang ditempa untuk menjaga kesatuan NKRI saja tega menjual sebagian wilayah negaranya kepada negara lain, maka keutuhan bangsa ini sudah patut dipertanyakan.
Misi-misi politis dan bisnis sudah menjangkit ideologi TNI sebagai prajurit bangsa. Ini sungguh tidak baik bagi keutuhan NKRI, persatuan dan kesatuan bangsa. Bagaimana mungkin prajurit negara menjual negaranya sendiri ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H