Mohon tunggu...
Indra Furwita
Indra Furwita Mohon Tunggu... Aircraft Engineer -

Aviation & Travel Enthusiast, juga berkarya di IG @FlightEnjoyneer.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gala-University

2 Februari 2012   17:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini, malam penuh kegalauan.


Ntahlah, jika Anda bertanya apa sih artinya galau? Yang jelas banyak anak muda bahkan yang menua menggunakan istilah itu.

Duh malam ini berasa panjang banget, sepanjang cintaku padamu #galau.com

Saya kira benar kalau ada URL www.galau.com, eh ternyata benar. Tapi bukan galau seperti yang dipahami masyarakat Indonesia. URL galau.com ini ternyata milik Gala University. Hahaha... Gak nyangka aja.

Akhir-akhir ini banyak tuh, url-url dadakan yang sesuai dengan suasana hati. Lebay.com, jatuhcinta.com, bas.com, tapi giliran di-klik eh page error. Tapi lumayan sih buat nambah-nambah ide kreatif buat website builder (benar gak nih?).

Ya, malam ini saya lagi galau. Mengendarai motor titipan teman mencari sepiring nasi untuk dinner. Gak tahu kenapa malah mampir di Pesta Buku Jogja. Bayar parkir masuk dan beli deh 2 buku, satu novel dan satu lagi referensi kuliah. Gila, bukunya murah banget. Bahkan lebih mahal nasi telor hidangan rutin mahasiswa. Tapi jujur, hanya Gramedia yang menarik. Itu jelas terlihat dari banyaknya pengunjung di sana.

Kesannya sih ramai, tapi itu karena efek. Efek ruangnya yang sempit dan penerbitnya sedikit. Mengapa demikian? Ya karena kita juga sih. Kapan-kapan coba pameran buku di JEC itu ramai seramai pameran komputer atau distro? Jarang banget.

Makanya gak heran EO-nya milih gedung wanitatama di depan BRI Laksda Adisutjipto yang notabene luas tak sebesar JEC (Jogja Expo Center). Oh ya kabarnya bulan Februari nanti Om Mario Teguh bakal ceramah di sana selama 90 menit.

Gak heran juga sih kenapa pameran buku sepi peminat. Secara, Google sudah menguasai segala sektor bidang ilmu dan pengetahuan, entah itu ilmiah atau tidak. Kapan dan dimanapun mudah diakses asalkan ada sinyal dan pulsa untuk internetan. Maka buku tersingkirkan.

Tapi bagi saya buku tetap memiliki kelebihan dibanding buku virtual. Lebih realistis aja gitu loh. Buktinya, blog sekarang gampang banget jadi buku.

Tapi ya itu... Kebanyakan sih pemuda-pemudi beli bukunya fanatisme. Kalau sudah terlanjur terkenal penulis paling diuntungkan deh. Banyak yang berspekulasi beli bukunya padahal ya gak semua bukunya itu bagus. Seperti contoh, buku Andrea Hirata, Padang Bulan. Menurut saya dan seorang teman, buku itu gak teralu menarik tapi karena tokohnya sudah terkenal ya lumayan banyak juga yang penasaran.

Itulah liku-liku.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun