Sudah cukuplah merokok itu merusak kesehatan penggunanya sendiri sebagai perokok aktif, malah membuat orang di sekitarnya juga bergelar perokok pasif. Yang menurut medis, perokok pasif menerima bahaya yang lebih dibanding perokok aktif. Walau demikian tetap saja himbauan dan peringatan tertulis di kemasan rokok bahkan iklannya tidak lantas membuat candu berkurang. Entahlah...
Setiap orang memiliki alasan sendiri mengapa lebih memilih sebungkus rokok ketimbang satu porsi nasi padang lengkap dengan rendangnya yang menggugah selera. Kalau dari orang tua yang berumur mungkin bisa jadi karena sudah menjadi candu atau gaya hidup. Tetapi yang muda bisa beragam faktornya, mulai dari sekedar ikut-ikutan, keren-kerenan, dan jantan-jantanan. Hingga akhirnya tua, alasannya kembali pada candu. Huhhhhh... Ribet ya?
Namun ada satu hal yang membuat saya benci dengan perokok. Bahkan sangat benci. Rasa benci umumnya muncul ketika kita merasa dirugikan. Begitupun dengan saya, merasa sangat dirugikan oleh perokok. Bahkan bebeeapa kali saya sempat geram dan ngomel (dibelakang orangnya tentunya,hahaha). Kalau saya jago dan berani berkelahi, mungkin sudahsaya habisi tuh. Tapi sayangnya.... Hahaha.
Sebenarnya saya gak ada masalah dengan smoker dimanapun, tapi perokok jenis ini yang membuat masalah. Perokok macam apakah itu? Mereka perokok yang merokok saat sedang berkendara terutama dengan motor. Dengan asyiknya mengisap rokok, membuang asapnya, memercikkan abunya, sampai habis membaung jerutunya begitu saja dengan sembrono. Kalau saya bilang, tipe peroko macam ini adalah tipe perokok tidak beretika dan tidak punya otak yang normal. Belum lagi egois karena tidak memikirkan kesehatan dan keselamatan orang lain.
Tak terhitung lagi berapa kalo saya mengalami kejadian saat berkendara, di depan saya ada orang yang merokok dan membaung abu serta jerutunya begitu saja tanpa mempedulikan pengendara yang ada di belakangnya. Pengalaman, beberapa kali abunya mengenai mata dan celakanya kadang masih menyala. Itu lebih parwh ketimbang hanya mengenai kulit. Cerutunya, masih menyala dan sempat punya pengalaman cerutunya terbang hinggap di baju saya, kontan saja berkendara jadi terganggu. Namanya juga api.
Malam ini saya sudah sangat kesal dengan mereka perokok semacam itu. Egois banget, kalau hanya membahayakan dirimu saja, itu tidak masalah. Tapi beda jika itu sudah mengganggu hak orang lain untuk hidup aman, sehat dan tanpa celaka karena ulah 'terkutuk'. Malam ini saja, pulang pergi Kaliurang-Janti saya mendapati perokok tak tahu diri semacam itu. Entah itu usia muda hingga tua, sama saja. Ngesali !
Coba deh ya, kalian pikir. Andai perlakuan semacam itu menimpa Anda, bagaimana responnya. Saya pastikan minimal Anda mengomel? Bayangkan kalau abunya itu terkena mata dan gangguan penglihatan Anda terganggun hingga berujung pada kecelakaan, Andai itu keluarga Anda bagaimana rasanya? Pikir dong mas Bro....
Kalau misal Anda tidak juga bisa terbebas dari rokok sedetikpun, coba deh jangan pakai motor mending pakai mobil pribadi. Terserah mau berapa batang, abu dan cerutunya mau dibuang kemanapun itu masalah Anda. Lagian apa susahnya sih menunda beberapa menit diperjalanan hingga sampai ditujuan baru merokok sepuasnya. Haduhhhh, aneh deh. Please, jadi perokok juga jangan lebay dan berharap dimengerti.
Saran nih ya, saya juga gak merasa budiman amat. Tapi sesama manusia yang punya rasa dan panca indera yang sama, coba lah jadi perokok yang santun dan elegan. Kalau seperti itu kelakuannya, apa beda dengan preman dan gelandangan yang tak berpendidikan? Ya kan?
Jadi kalau meroko, mohon dong mawas diri terhadap lingkungan sekitar. Minimal punya pertanyaan di dalam hait. Adakah orang bayi atau orang yang tidak bisa menghirup asap rokok? Jangan malah cuek-cuek bebek belagak gak tahu. Ada gak ya larangan merokok? Kalau patuh berarti Anda cerdas, tapi jika sebaliknya, maaf Anda masih perlu mengulang Budi Pekerti barang 3 sks lah. Nah, terakhir nih mungkin ya. Lihat sikon dong. Kalau lagi di jalan dan sedang melaju, otaknya dipakai untuk mikir kira-kira efeknya apa nih buat saudaraku di belakang? Berbahaya gak ya?
Berdasarkan pertimbangan di atas maka mungkin perlu disaranakn kepada pihak berwenang dan masyarakat tentang larangan merokok pada saat mengemudi. Setuju !?