Mohon tunggu...
Indra Furwita
Indra Furwita Mohon Tunggu... Aircraft Engineer -

Aviation & Travel Enthusiast, juga berkarya di IG @FlightEnjoyneer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Cakep Loh, Kamu?

22 Maret 2011   01:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:34 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_95886" align="alignright" width="320" caption="Ilustrasi By http://davmaster82.blogspot.com"][/caption] Salah seorang rekan kemarin (21/03/11), pada satu kesempatan di kampus menghampiri saya. Selama ini dia mengaku sebagai pembaca setia tulisan saya, bahkan katanya sempat Ia dipuji-puji karena cerpen saya yang di-share-nya ke facebook. Tapi kali ini, dia ingin bertanya tentang suatu hal. Sayapun tidak mengerti mengapa beberapa waktu ini saya dijadikan layaknya seorang mitovator oleh beberapa orang rekan mahasiswa. Tapi tak apalah, sebagai langkah awal untuk eksis dalam benakku.

Seperti biasa di kala dia ingin bertanya kepada saya, dia selalu membawa sebuah note kecil yang digunakannya untuk mencatat apa yang kira-kira berguna buat dia. Saat itu juga di bertanya kepada saya. "Ndra, bagaimana caranya saya bisa tampil di depan umum dengan percaya diri?". Simple saya jawab, "Kalau mau PD, ya cakep dong!". Sontak Ia tertawa mendengar jawabanku. Mungkin dia mengira saya menghina atau bercanda. Setelah itu, melihat keseriusannya saya melanjutkan penjelasan saya. Dari penjelasan saya itu, maka ada baiknya jika saya tuliskan saja.

Jika ingin tampil di depan umum dengan rasa percaya diri yang tinggi maka kita harus cakap (dibaca: cakep). Bukan hanya cakep dari wajah saja, tetapi juga dari unsur-unsur lain dari diri ini yang tidak kasat mata. Penilaian orang lain terhadap kita tidak hanya terbatas pada nilai ketampanan ata kecantikan wajah saja, banyak cakep yang harus kita bentuk agar benar-benar cakap. Setidak nya ada lima kecakapan yang harus dimiliki yang itu bisa membuat kita lebih percaya diri  dimanapun berada. Bukan hanya tampil di hadapan orang lain (publik) saja tapi juga dengan Tuhan.

Cakap Berakhlak

Cakap yang pertama lebih mengisyaratkan pada aspek religius. Cakaplah dalam kehidupan beragamamu, dekatlah kepada Tuhan, dengan cara menjalankan segala kewajiban dan menjauhi segala larangannya. Secara logika saja, jika ingin dekat dengan orang lain (manusia) maka pertama yang harus di dekati adalah penciptanya. Jika dianalogikan, untuk mendekati seorang gadis maka kita harus lebih cakap mendekati orang tuanya. Maka dari itu, cakap yang terpenting yang harus dimiliki adalah cakaplah kepada Tuhan.

Cakap Berilmu

Tentu setiap orang kagum dengan siapapun yang berilmu. Banyak orang belajar dari orang yang berilmu. Hanya orang yang berilmu bisa survive dengan baik di dunia ini. Ketika kita menjadi orang yang berilmu maka setiap dari apa yang kita katakan memiliki dasar dan tidak mengada-ngada. Dapat dibuktikan dan bersumber dari pengetahuan ilmiah atau pengalaman. Dengan demikian ketika berbicara dengan orang lain, tidak ada rasa risau untuk kesalahan apalagi kebohongan. Maka dari itu, tidak ada ruginya menjadi orang yang berilmu di bidang apapun terkecuali ilmu negatif. Ilmu selalu dicari dimanapun dan kapanpun, demikian halnya dengan orang yang berilmu.

Cakap Berbusana

Ketika melihat seseorang maka hal pertama yang menimbulkan kesan dan penilaian adalah busananya. Bagaimana cara dia berbusana, pantas atau tidaknya pakaian yang sikenakannya. Walau ada kata bijak yang mengatakan "jangan melihat seseorang dari luarnya saja", tetapi saya yakin perasaan kita berbeda jika melihat preman dengan tampilan seronoh dan orang yang berpakaian rapi dan bersih. Setidaknya kesan pertama akan timbul sehingga menimbulkan reaksi, bisa saja berlari ketakutan dan atau malah hendak berkenalan. Jadi, cakaplah berbusana sesuai dengan ruang dan waktunya, niscaya penilai positif akan diberikan orang lain kepada kita.

Cakap Berbicara

Kecakapan dalam berbicara juga menentukan bagaimana penilaian orang terhadap kita. Ada kesan yang berbeda ketika berbicara dengan orang yang sifatnya keras, lancang dan seronoh, seolah tidak memiliki aturan dan adab berbicara. Berbeda halnya ketika lawan bicara di hadapan kita sopan dan tutur kata serta bahasanya dapat dicerna dengan baik. Maka dari itu, berbicarapun kita harus cakap. Terapkan etika yang baik ketika berbicara dengan orang lain, tatap mata dan mukanya, dengarkan perkataannya, lalu jalin komunikasi dua arah yang baik. Dengan demikian nilai plus tersendiri bagi Anda yang mampu menjadi lawan bicara yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun