Tesis
Program makan gratis yang diusulkan oleh Prabowo Subianto menarik perhatian banyak orang. Program ini terdengar seperti solusi yang baik untuk membantu masyarakat miskin dan anak sekolah untuk mengatasi masalah pangan di Indonesia. Namun, muncul pertanyaan liar, apakah ini benar-benar akan dilaksanakan atau hanya janji untuk mendapatkan dukungan saat Pemilu?.
Argumentasi
Pertama, program makan gratis membutuhkan dana yang sangat banyak. Adapun pemerintah dalam RAPBN 2025 mengalokasikan sebesar Rp722,6 triliun untuk pendidikan. Sri Mulyani menyampaikan, anggaran senilai Rp71 triliun yang dialokasikan untuk program makan bergizi gratis masuk dalam anggaran pendidikan. “Untuk program prioritas presiden terpilih makanan bergizi gratis, yang Rp71 triliun sudah ada di sini,” ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 di Kantor DJP Kemenkeu, Jumat (16/8/2024).
Kedua, wilayah Indonesia sangatlah luas, dari Sabang sampai Merauke. Untuk membagikan makanan gratis ke semua orang, diperlukan sistem yang rapi dan logistik yang kuat. Kalau tidak, makanan mungkin hanya sampai ke beberapa daerah saja dan para siswa yang tinggal di 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) akan kesulitan mendapatkan manfaat makan gratis.
Ketiga, Dari sudut pandang positif, makan gratis tentu bisa membantu masyarakat yang kurang mampu memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Bagi mereka yang penghasilannya tidak mencukupi, program ini adalah bantuan yang sangat berarti, terutama di tengah kenaikan harga pangan. Program ini juga dapat menciptakan dampak sosial, mengurangi angka kelaparan, dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Penegasan Ulang
Program makan gratis adalah ide yang bagus jika benar-benar dilakukan dengan perencanaan yang matang. Namun, tanpa rencana jelas dan dukungan yang kuat, ini hanya akan jadi janji kosong. Rakyat perlu cermat dalam menilai, apakah program ini sungguh-sungguh untuk membantu atau hanya untuk memenangkan Pemilu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H