Menjulang tinggi bangunan-bangunan itu
Berdiri kokoh, tegak, tak tergoyahkan
Entah badai, entah hujan, entah goncangan
Hanya sentilan kecil yang mereka rasakan, cukup dengan bersalaman bahkan hanya bertatapmuka sepasang
Hilang lah sentilan-sentilan bertuan di makan perjalanan sang tuan
Kau yang begitu besar membuat badan ini semakin hilang, tertelan perjalanan tuan-tuan kelaparan
Kau lepaskan tali merah , Kau sibakkan satir pembentang
Begitu mudahnya kau jalankan perjalanan tuan-tuan girang
Tapi kenapa sayang ?
Menyentuh pun tidak kau lakukan pada tuan-tuan yang semakin meggirang
Namun apa yang kaulakukan pada kami ?
Menyentuh !, o setiap hari kau lakukan
Menekan !, o tak tau berapa kali kau lakukan
Memukul !, o sungguh hingga lupa diriku ini
Aku yang hanya memetik seutas tangkai dari mu
Aku yang hanya menjentik jari jematik di atas tetesan kencing manis mu
Aku yang hanya,
Melakukan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H