Mohon tunggu...
Indra Dwi Wicaksono
Indra Dwi Wicaksono Mohon Tunggu... -

mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya, aktif di organisasi seni ``EGO``, terutama teater.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hutan dalam Ular

9 Juni 2012   03:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membuat malam yang kian menghilang

Terang benderang termakan tangan

Hutan pergi, berlari tunggang langgan

Ah, berjuta persona yang hilang

Meliuk-liuk tubuh mungil

Sulit mata tuk memanggil

Ingin tangan tuk menjerat

Namun sayang hutan telah termakan

Ular merajai bentang

Lihai nian masuk ke tiap lubang

Kecil besar kau di dalam

Hutan malang yang kian tak karuan

Ular

Memang indah tubuh mu

Memang bergairah kulit mu

Memang tak kuasa diriku menghindari mu

Kau lilit tubuh kami semua

Kau gigit badan dunia kita

Kau rayapi sendi-sendi tulang kehidupan

Hutan kami yang terlalu kau itari

Tak lagi se suci yang dulu lagi

Tak lagi se bersih sang mentari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun