Menjulang tinggi bangunan-bangunan itu
Berdiri kokoh, tegak, tak tergoyahkan
Entah badai, entah hujan, entah goncangan
Hanya sentilan kecil yang mereka rasakan, cukup dengan bersalaman bahkan hanya bertatapmuka sepasang
Hilang lah sentilan-sentilan bertuan di makan perjalanan sang tuan
Kau yang begitu besar membuat badan ini semakin hilang, tertelan perjalanan tuan-tuan kelaparan
Kau lepaskan tali merah , Kau sibakkan satir pembentang
Begitu mudahnya kau jalankan perjalanan tuan-tuan girang
Tapi kenapa sayang ?
Menyentuh pun tidak kau lakukan pada tuan-tuan yang semakin meggirang
Namun apa yang kaulakukan pada kami ?
Menyentuh !, o setiap hari kau lakukan
Menekan !, o tak tau berapa kali kau lakukan
Memukul !, o sungguh hingga lupa diriku ini
Aku yang hanya memetik seutas tangkai dari mu
Aku yang hanya menjentik jari jematik di atas tetesan kencing manis mu
Aku yang hanya,
Melakukan itu.